SUMEKS.CO - Terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia atau Ketum PBSI secara aklamasi, Mohammad Fadil Imran, justru ditagih kasus KM 50.
Betapa tidak, pada saat peristiwa penembakan anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, 7 Desember 2020 lalu, Fadil Imran menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Empat tahun sudah berlalu, insiden KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, hingga kini kasusnya mengambang. Bahkan, saat ini Fadil Imran terpilih secara aklamasi sebagai Ketum PBSI masa bhakti 2024-2028.
Fadil Imran resmi menggantikan Agung Firman Sampurna, setelah hasil Musyawarah Nasional PBSI XXIV/2024 yang berlangsung di Surabaya, menyatakan dirinya terpilih secara aklamasi.
BACA JUGA:Performa di Olimpiade Paris 2024 Mengecewakan, BL Indonesia Salahkan PBSI, Sebut ada 15 Dosa
Namun, terpilihnya Fadil Imran sebagai Ketum PBSI yang baru ini, justru menuai kritikan dari sejumlah pecinta bulutangkis Tanah Air.
Mulai dari tudingan satu circle dengan Ketum PBSI yang lama, hingga ketidakberesan Fadil Imran saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dalam menangani peristiwa KM 50.
Fadil Imran bersama para mantan atlet bulutangkis Indonesia. --
Hal itu disampaikan pecinta bulutangkis di akun Instagram @bamintalk_com, 10 Agustus 2024.
Salah satu pecinta bulutangkis ini menyinggung soal insiden KM 50, usai terpilihnya Fadil Imran sebagai Ketum PBSI.
BACA JUGA:Pasca Meninggalnya Pebulutangkis China, PBSI Ajukan Perubahan Protokol Keselamatan dan Medis ke BWF
"Alhamdulillah, smoga kasus km50 segera terungkap ya pak," ujar salah Badminton Lovers Indonesia tersebut.
Komentar salah satu pecinta bulutangkis ini, memantik komentar dari pecinta bulutangkis lainnya.