Namun, set ketiga dan keempat kembali dikuasai oleh Vietnam, yang menunjukkan bahwa tim Indonesia masih perlu banyak perbaikan, terutama dalam menjaga konsistensi dan mentalitas di saat-saat kritis.
Peningkatan Terlihat, Namun Belum Cukup
Meski hasilnya belum memuaskan, Chamnan Dokmai, kepala pelatih timnas voli putri Indonesia, melihat adanya peningkatan dalam performa anak asuhnya
. "Penampilan anak-anak sudah membaik dibanding saat di Vietnam pekan lalu, jangan dilihat hasilnya. Kami harus kerja keras lagi di lapangan," ungkap Chamnan selepas laga melawan Vietnam.
Pernyataan Chamnan didukung oleh asisten pelatih Octavian, yang menyebut kehadiran dua sosok baru dalam skuad, yakni Nurlaili Kusumah Diningrat dan Tisya Amallya Putri, memberi dampak positif tersendiri.
Kehadiran mereka memberikan variasi dalam serangan, yang sempat terlihat efektif pada beberapa momen di pertandingan melawan Vietnam dan Thailand.
Namun, peningkatan ini masih belum cukup untuk membawa Indonesia meraih kemenangan.
Kinerja tim di lapangan masih jauh dari kata sempurna, terutama dalam hal mempertahankan keunggulan dan mengatasi tekanan dari lawan.
Pertandingan Penentu: Filipina Jadi Batu Loncatan?
Pertandingan melawan Filipina pada Minggu, 11 Agustus 2024, akan menjadi ujian terakhir bagi Indonesia di leg kedua SEA V League 2024.
Filipina, yang juga belum meraih kemenangan, berada dalam posisi yang sama dengan Indonesia di klasemen sementara.
Kedua tim sama-sama berada di posisi terbawah dengan nol kemenangan dan poin.
Laga ini tidak hanya menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memperbaiki posisi di klasemen, tetapi juga untuk membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dari keterpurukan.
Kemenangan melawan Filipina akan menjadi modal berharga bagi tim Indonesia untuk menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya.
Dengan waktu persiapan yang sangat terbatas, Chamnan Dokmai dan staf pelatih harus segera menemukan formula yang tepat untuk mengatasi kelemahan tim, terutama dalam hal konsistensi dan mentalitas.
Fokus utama harus diberikan pada perbaikan koordinasi antar pemain dan penguatan mental untuk menghadapi tekanan di saat-saat krusial.