Liga Akbar terpaksa teken BAP meski tak di TKP, dia mengaku luluh dengan kata-kata ini:
“Apakah kamu tidak kasihan sama Vina-Eki?”, ujar Liga Akbar mengutip perkataan polisi yang memeriksanya 8 tahun silam.
Bapak almarhum Eki yang polisi Rudiana sebelumnya sempat minta ngobrol persoal empat mata di mobil dengan Liga Akbar.
Dan selanjutnya Liga Akbar dibaewa ke Polres Cirebon Kota, kemudian dibuatkan BAP oleh petugas polisi.
Di BAP itu Liga Akbar tahu siapa saja pelakunya, kronologi kejadiannya padahal hanya satu kali diperiksa dan disimpulkan sendiri oleh oknum penydiik.
BACA JUGA:Uya Kuya Turun Langsung ke Cirebon Berkunjung ke Rumah Keluarga Almarhumah Vina
“Nggak tahu saya disuruh ikut terus buat BAP, pemeriksaan hanya saya dengan penyidikk saja pak,” kenang Liga Akbar.
Terus pemeriksa mengatakan saya ada disitu TKP pembunuhan Vina dan Eki. “Dan saya bilang, siapa pak yang ada disitu? Dia (pemeriksa) nggak jawab. Dibilang beberapa kali kalau saya nggak tahu kejadian itu. Tapi pemeriksa nggak pecaya pak,” beber Liga Akbar lagi.
Sebenarnya Liga Akbar mengaku tidak tahu, “karena saya memang nggak disitu (TKP), nggak bareng sama almarhum Eki juga,” bantahnya.
Itu satu kali, pertama dan terakhir kalinya Liga Akbar di BAP. Liga Akbar mengatakan tidak tahu, tapi BAP ada dia baca ada dia melihat pelemparan batu oleh geng motor, pengejaran.
BACA JUGA:Fakta Baru, Teman Pegi Ini Bisa Membebaskannya Dari Tuduhan Membunuh Vina, Namanya Dede Kurniawan
“Siapa yang melihat? Saya bilang, saya nggak tahu pak. Tetap saya ngotot nggak tahu. Terus saya menolak, saya bingung karena nggak didampingi (pengacara) akhirnya tanda tangan dengan terpaksa pak,” urainya.
Awanya Liga Akbar mengaku terus menolak. “Emang nggak kasihan sama almarhum Eki dan Vina, kata pemeriksa kala itu,” ungkap Liga Akbar mengutip kata-kata polisi yang memeriksanya.