SUMEKS.CO - Sumpah pocong yang dilakukan Saka Tatal jangan dianggap sebuah lelucon, karena ini bukan main-mainan.
“Sumpah pocong ini bukti nyata bahwa keadilan di repuplik kita ini sangat tebal temboknya,” ujar Apul Sihombing, seorang lawyers di akun TikToknya @apulsihombing5618.
Tembok tebal itu membuat masyarakat tidak mampu untuk menembus keadilan itu, karena tembok itu sudah dibentengi oleh oknum-oknum penegak hukum itu sendiri.
Karena oknum-oknum penegak hukum itu telah memonopoli kebenaran bahwa itu adalah miliknya.
BACA JUGA:Iptu Rudiana Tak Muncul Saka Tatal Tetap Kekeuh Lakukan Sumpah Pocong di Padepokan Agung Amparan Jati Cirebon
“Maka setiap apa yang diputuskan oleh oknum penegak hukum, itulah kebenaran yang hakiki,” tegas Apul Sihombing.
Maka oleh karena itu, jalan keluar supaya paradigma atau hukuman sosial terhadap seseorang yang telah dihukum oleh hukum yang tidak benar itu maka dilakukanlah sumpah pcong ini.
“Paling tidak untuk membersihkan namanya dihadapan masyarakat, bahwa dia tidak melakukan sebagaimana yang dituduhkan oleh oknum penegak hukum yang zalim itu,” jelasnya.
Harus itu yang kita jadikan sebagai poin dari terjadinya sumpah pocong yang dilakukan Saka Tatal.
Dan sumpah pocong ini, lanjut Apul Sihombing, adalah kearifan lokal, yang mungkin juga suku-suku lain ada tradisi serupa.
“Walapun bentuk pelaksanaannya mungkin tidak seragam dengan apa yang terjadi sumpah pocong Saka Tatal,” bebernya.