“Saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat kabupaten Bintan, khususnya Tanjung Uban, Sri Kuala Loban dan Sebong Lagoi atas viralnya berita begal yang terjadi terhadap diri saya di Kampung Sekera, sehingga meresahkan masyarakat,” ujar BM dalam permintaan maafnya itu.
“Berita begal yang terjadi pada hari ini Kamis tanggal 8 Agustus 2024, jam 7 malam itu adalah tidak benar atau hoaks,” ungkap BM lagi.
BACA JUGA:Penerima Dana Insentif Gundah Gulana, Pj Wako Prabumulih: Hoaks Sudah Dianggarkan 12 Bulan
“Sekali lagi saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang membuat resah masyakat ini dan saya tidak akan mengulanginya lagi, terima kasih, tutup BM.
Informasi yan disampaikan pekerja di Pelabuhan ASDP Roro Tanjung Uban itu.
Bahwa BM mengaku jadi korban begal, berawal saat dirinya menelpon suaminya.
Saat itu dia mampir di warung counter handphone di Kampung Sakera, Kelurahan Tanjung Uban Utara, Kamis 8 Agustus |2024.
BACA JUGA:Penerima Dana Insentif Gundah Gulana, Pj Wako Prabumulih: Hoaks Sudah Dianggarkan 12 Bulan
BM menginformasikan kepada suaminya, bahwa dirinya kena begal dan minta jemput, karena dirinya ketakutan.
Hingga infotmasi tersebut beredar dan sempat viral di sekitar Bintan.
Kapolres Bintan AKBP Riky Iswoyo mengatakan, kejadian begal yang dialami oleh BM adalah hoaks atau tidak benar.
Lebih jauh dijelaskan, kronologis kejadian hoaks tersebut, setelah personel Polsek Bintan Utara mendapatkan informasi dari masyarakat, terkait adanya pesan berantai melalui group WhatsApp.
BACA JUGA:Penerima Dana Insentif Gundah Gulana, Pj Wako Prabumulih: Hoaks Sudah Dianggarkan 12 Bulan