An Se Young bermain cemerlang menuju interval gim ketiga. Pemain Korea Selatan ini pun unggul jauh dari Gregoria 11-3.
Gregoria sempat memberikan perlawanan, dengan memangkas jarak poin dengan An Se Young saat skor 13-16. Perlawanan Gregoria berakhir setelah An Se Young menang dengan skor 21-16.
Kendati dipastikan gagal meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024, Indonesia masih memiliki kesempatan untuk meraih medali perunggu.
Gregoria akan kembali bertanding besok, Senin, 5 Agustus 2024, untuk memperebutkan medali perunggu.
Akan tetapi, Gregoria masih harus menunggu lawan yang akan dihadapinya nanti antara Carolina Marin melawan He Bingjiao.
Kendati gagal melaju ke babak final, namun Gregoria telah menciptakan sejarah bagi tunggal putri Indonesia di ajang Olimpiade.
Gregoria menjadi tunggal putri Indonesia pertama, setelah 16 tahun lamanya Indonesia tidak pernah menempatkan wakilnya di babak semifinal bulutangkis Olimpiade.
Gregoria pun menjadi pemain keempat Indonesia yang menjajaki partai semifinal Olimpiade, setelah Susi Susanti, Mia Audina, dan Maria Kristin.
Kendati masih ada harapan meraih medali perunggu, masyarakat Indonesia tentunya tidak menghendaki tragedi buruk di Olimpiade London 2012 terjadi.
Di Olimpiade London 2012, tim bulutangkis Indonesia memang ditarget menyumbangkan medali sekaligus menjaga tradisi emas di Olimpiade.
Tetapi, Olimpiade 2012 berubah menjadi mimpi buruk bagi Indonesia. Alih-alih membawa pulang medali emas, bulutangkis bahkan gagal menyumbangkan sekeping medali pun.
Episode Olimpiade London bertambah pahit karena ada wakil Indonesia yang terlibat skandal memalukan di ganda putri yang berujung diskualifikasi.