BACA JUGA:Keistimewaan Shalawat Munjiyat yang Jarang Diketahui, Amalan Ini Bisa Membuat Hajat Cepat Dikabulkan
KH Abdul Hannan Ma’shum menjalani berbagai bentuk riyadhoh untuk mencapai cita-citanya, antara lain:
Puasa Ngrowot: Makanan selain beras selama 41 hari berturut-turut selama ± 10 tahun.
Puasa Tarkudziruh: Puasa dengan makanan yang tidak berasal dari hewani.
Puasa Mutih: Puasa hanya dengan makan makanan yang putih selama 41 hari berturut-turut.
Tidak Pulang: Tidak pulang ke rumah selama 3 tahun untuk belajar .
Sholat Jamaah: Menjaga sholat berjamaah dengan mengikuti takbir pertama Imam selama lebih dari 3 tahun.
Khidmah: Membantu di pesantren dan mengabdi kepada kiai.
Dengan semangat dan kecintaan pada ilmu, beliau juga mampu menghafal Alfiyah sebanyak 1002 bait dan ‘Uqudul Juman sebanyak 1010 bait.
Pendidikan keras dan santun dari gurunya membentuk karakter KH. Abdul Hannan Ma’shum menjadi seorang yang demokratis dalam berpikir.
KH. Abdul Hannan Ma’shum adalah contoh nyata dari ulama yang gigih dan penuh dedikasi.
Kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam mengejar ilmu dan berjuang demi cita-cita, meskipun dihadapkan dengan berbagai keterbatasan biaya.
Surat Al-Waqi'ah Menghindari Kefakiran dan Kemiskinan
Surat Al-Waqi'ah, salah satu surat dalam Al-Qur'an yang menggambarkan peristiwa hari kiamat dan pahala bagi orang-orang yang bertakwa, memiliki keutamaan khusus dalam konteks keuangan.
Membaca surat ini diyakini dapat membawa berkah rezeki dan melindungi dari kesulitan ekonomi.
Menurut Sayyid Alawi Al-Maliki dalam kitab Madza fi Sya'ban, halaman 34, salah satu keutamaan membaca surat Al-Waqi'ah adalah kemampuannya untuk membantu menghindari kefakiran dan kemiskinan.