“Saya juga ngoleksi buku yang ngak ke pake di rumah numpuk,” komentar @Norma Lutfiana.
“Nah sekarang kenapa ngak bisa karena kurikulumnya gonta ganti jdi materi pembelajarannya juga Gonta ganti,”sebut @Norma Lutfiana.
“iya buku cetak anak skrg emng sampe 1jtan ke atas, kayak sekolahan anak gw,” ungkap @Mrs.cancer.
“Mamuju malah lebih mahal, anak ku SMA uang buku LKS 590 persemester,” kata @Lesty.
Meski edaran tentang larangan jual-beli buku sudah disebar, namun praktik bisnis buku ini masih terjadi.
Belasan emak-emak masih menjerit atas dugaan praktik bisnis buku yang terjadi di lingkungan jenjang sekolah dasar (SD).
Emak-emak resah dan menggeruduk kantor Balai Kota Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa, Kecamatan Samarinda Kota.
Mereka membawa sejumlah tuntutan dan data bukti yang akan disodorkan ke pemerintah.
Mereka berharap, kepala sekolah dan tenaga pendidik yang terlibat dipecat.
Koordinator Aksi Nina Iskandar mengatakan, sepertinya oknum pendidik di satuan sekolah dalam melaksanakan aktivitas pungli tersebut, dugaannya sudah terstruktur, sistematis dan masif.