Objek makanan tradisional yang akan dipamerkan antara lain adalah kue engkok, tahok tutok, sagarurung, lemang, bawak gulai, hingga bolu lapan jam. Selain itu, ragam makanan yang kini masih eksis seperti pempek, laksan, hingga kue gandus juga turut dipamerkan.
Dalam pameran ini, masyarakat Sumatera Selatan dapat mengenali kembali warisan olah rasa dari ragam perpaduan budaya.
Pameran ini juga diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat masyarakat untuk menghadirkan olahan makanan tradisional dalam ragam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Selain menghadirkan makanan tradisional, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI juga memanfaatkan pameran ini sebagai ruang budaya bagi para seniman dan budayawan.
BACA JUGA:Antusias 250 Personel TNI/Polri Ikuti Pelatihan Teknik Penanggulangan Karhutla dari Manggala Agni
Ragam kegiatan kebudayaan akan dihadirkan sejak hari pertama hingga hari terakhir pameran.
Kesenian tradisional seperti tari tanggai, tari erai-erai, tari lading, hingga pertunjukan dulmuluk turut ditampilkan disela aktivitas pameran.
Warisan budaya Sumatera Selatan lainnya seperti serambe, kelentangan, rejung, hingga ande-ande juga akan turut ditampilkan.
Masyarakat bahkan juga dapat mempelajari permainan tradisional cuki yang akan disajikan dalam kegiatan pameran ini.
BACA JUGA:KAI Divre III Bersama Opka Sumsel Adakan Lomba dan Pameran Foto di Stasiun Kertapati
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Buka Pameran Jelajah Sumatera Selatan di Bandara Soetta
Hiburan kontemporer seperti pertunjukan dari Hutan Tropis dan Orkes Penampil Terakhir juga dapat dinikmati oleh masyarakat secara gratis.
Kegiatan pameran ini juga akan diiringi oleh lomba Batanghari 9 yang akan diikuti oleh para peserta didik jenjang SMA di Sumatera Selatan.
Lomba ini merupakan wujud regenerasi seni pertunjukan Tembang Batanghari Sembilan yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak 2014 lalu.
Selain ragam pertunjukan yang dapat menjadi sarana hiburan bagi masyarakat umum, disela kegiatan pameran juga akan dilakukan seminar pemberdayaan seniman tradisi.