Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Pimpin Rakor Aktivasi Posko Pengendalian Karhutla 2024

Jumat 26-07-2024,07:39 WIB
Reporter : Rappi Darmawan
Editor : Rappi Darmawan

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan, kebun, dan lahan (Karhutla) pada tahun 2024, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) karhutla, bertempat di Griya Agung Palembang, Kamis (25/7/2024).

Rakor tersebut dilaksanakan secara daring dan luring melibatkan semua stakeholder baik pemerintah pusat, pemerintah daerah bahkan dunia usaha atau pihak swasta.

Elen Setiadi menjelaskan di Provinsi Sumsel terdapat lima wilayah yang rawan karhutla, yaitu OKI (Ogan Komering Ilir), Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Ogan Ilir dan Musi Rawas Utara (Muratara). Untuk itu Elen mengingatkan  agar para Kepala Daerah, utamanya OKI, Banyuasin, dan Muba memberikan perhatian penuh untuk mencegah karhutla. 

"Agar para Kepala Daerah benar-benar memberikan perhatian serius terkait karhutla. Begitupun Satgas berikan perhatian penuh kepada daerah rawan, tanpa mengesampingkan daerah lainnya", tegas Elen.

BACA JUGA:Pj Gubernur Elen Setiadi Serap Aspirasi Cipayung Plus Soal Karhutla dan Illegal Drilling di Sumsel

BACA JUGA:Heboh Buaya Muncul di Sungai Musi Gigit Tali Kapal Tongkang, Warga Diminta Waspada

Di beberapa titik di wilayah Provinsi Sumsel telah terjadi kebakaran lahan yang cukup mengkhawatirkan. Untuk itu, lanjut Elen para jajaran lapangan agar melakukan pengecekan rutin. Sementara berkaitan dengan anggaran, penanggulangan karhutla tetap akan menggunakan anggaran yang ada. 

"Jika perlu dukungan dari pemprov maka akan kami usahakan, namun saya minta lakukan inisiatif terlebih dahulu. Tentu untuk jangka panjang dan menengah perlu dipersiapkan anggaran/dialokasikan pada anggaran tahun 2025,” jelas Elen.

Selain itu bantuan sosial berupa pemberian air bersih dan sembako tetap diperlukan dan dilakukan untuk masyarakat. Menurut Elen pelibatan tokoh masyarakat dan pelibatan perusahaan dalam mencegah karhutla masih penting.

"Pemberian bantuan agar fokus saja kepada wilayah yang rawan karhutla. Kemudian agar Satgas tidak pecah perhatiannya dalam penanganan karhutla meskipun dalam waktu dekat ada agenda-agenda nasional dan daerah yang akan diselenggarakan seperti peringatan HUT RI pada bulan Agustus, dan pelaksanaan pilkada di bulan November. Satgas agar tiap minggu memberikan laporan rutin,”  ujarnya.

BACA JUGA:Penjual Nasi Goreng di Prabumulih Doyan Nyabu, Digerebek Polisi di Rumah Bedeng

BACA JUGA:Titik Api Karhutla Muncul di Sejumlah Wilayah, Polda Sumsel Gelar Kekuatan Personel dan Perlengkapan

Elen pun menegaskan beberapa hal yang harus dilakukan yakni sinkronisasi satgas provinsi dengan kabupaten, kemudian membagi tugas pengendalian kebakaran hutan kebun dan lahan dengan melibatkan semua stakeholder terkait yang ada baik di provinsi maupun di kabupaten yang dimulai dari sebelum terjadinya kebakaran.

"Optimalisasi peralatan, alat produksi pertanian yang ada pada kelompok tani untuk membantu pemadaman kebakaran sekaligus pendampingan kepada kelompok petani untuk melaksanakan teknologi buka lahan tanpa bakar", pungkasnya.

Sebelumnya Danrem 044 Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir memaparkan, karhutla sebagian besar terjadi karena faktor kelalaian manusia baik disengaja maupun tidak sengaja. Selain itu juga kebakaran dilakukan untuk pembukaan lahan baru.

Kategori :