Itu disampaikan Kapolda Sumsel saat hadir pada acara apel dan simulasi penanganan karhutla provinsi Sumsel yang digelar di lapangan Griya Agung Palembang, Sabtu 20 Juli 2024.
BACA JUGA:Wanti-Wanti Hadapi Karhutla di Musim Kemarau, Kapolres Ogan Ilir Cek Kelayakan Peralatan
BACA JUGA:Siaga Karhutla, BPBD Sumsel Minta 8 Helikopter untuk 12 Daerah Kategori Rawan Akibat Puncak Kemarau
“Walaupun perkiraan dari pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) menyatakan bahwa tahun 2024 ini tidak seperti tahun sebelumnya (2023), saya tetap mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Terutama masyarakat yang di daerahnya menjadi langganan karhutla,” tegasnya.
Kapolda Sumsel menjelaskan, ada dua kategori daerah karhutla, yaitu daerah rawan karhutla dan daerah potensi karhutla.
Untuk daerah rawan karhutla yaitu wilayah yang dari tahun ke tahun terus yang terbakar alias lokasinya itu itu saja.
BACA JUGA:Warning Karhutla! 2 Titik Api Ditemukan di Banyuasin, BPBD: 6 Hektare Lahan Hangus Terbakar
"Sedangkan yang potensi karhutla merupakan daerah yang sebelumnya tidak terbakar, namun karena masyarakatnya tahu bahwa di situ bisa dijadikan ladang pertanian dan perkebunan/ladang, kemudian dibakar,” urainya.
Kapolda juga meminta kepada masyarakat menyadari, bahwa hasil kajian yang dilakukan pihak kepolisian di tahun 2023, merumuskan kesimpulan bahwa di seluruh wilayah yang terbakar di tahun 2023 itu sangaja dibakar.(qda)