Sopir Ambulans Turunkan Jenazah di SPBU Minta Maaf, Siap Terima Sanksi Sesuatu Aturan Berlaku

Rabu 17-07-2024,19:02 WIB
Reporter : Julheri
Editor : Julheri

Namun di perjalanan, ketika sampai di SPBU Tugu Beji, sopir minta tambahan uang Rp1 juta kepada pihak keluarga. 

BACA JUGA:Hari Pencoblosan, Nakes dan 87 Unit Ambulans Disiagakan di OKU Timur

BACA JUGA:Berikan Pelayanan Ibu Hamil dan Emergency di Daerah Terpencil, Bupati akan bagikan 19 Mobil Ambulans

Karena pihak keluarga mengaku tidak punya uang, oknum sopir mengurangi permintaannya menjadi Rp 500 ribu.

Merespon permintaan itu, pihak keluarga kembali bilang bahwa mereka tidak punya uang. 

Sementara itu, sopir ambulans RSUD Ade M Djoen Sintang, pada malam itu berinisial S mengungkapkan bahwa sebelum berangkat, dirinya sempat ditelepon pihak keluarga untuk menanyakan biaya ambulans.

“Saat itu saya jelaskan, biaya untuk ambulans yang akan dibawa berbeda dengan Perbup karena menggunakan dexlite, per liternya Rp 14.900 per liter. Sementara sesuai Perbup BBM yang ditanggung sebesar Rp 9,500 per liter. Nah selisih BBM itu yang saya minta ke keluarga pasien,” jelasnya.

BACA JUGA:Hari Pencoblosan, Nakes dan 87 Unit Ambulans Disiagakan di OKU Timur

BACA JUGA:Berikan Pelayanan Ibu Hamil dan Emergency di Daerah Terpencil, Bupati akan bagikan 19 Mobil Ambulans

 “Maaf sebelumnya, kemarin BPK saya meninggal pembayaran d kasir itu hanya untuk mengeluarkan jenazah dari RS, sedangkan ambulance bayar lagi, apalagi kalo dari RS k rumah duka cukup jauh”, komentar @Mama Geo di postingan akun @tkp_pontianak.

“Bayar di mobil? Memang bayar ke sopir kk? Serius nanya,” kata @gDinan:.

“Iy supir ambulance nya nyampe rumah d bayar, nahhh itu dia, mungkin kesalahannya d miss komunikasi saja,” kata @Mama Geo.

BACA JUGA:Hari Pencoblosan, Nakes dan 87 Unit Ambulans Disiagakan di OKU Timur

BACA JUGA:Berikan Pelayanan Ibu Hamil dan Emergency di Daerah Terpencil, Bupati akan bagikan 19 Mobil Ambulans

“Emang begitu peraturan nya tapi di turukan di SPBU juga peraturan ambulan nya sampai kan dulu ke tujuan nanti bisa di musawarakan kan manusia bukan a**ing,” sebut @saduki efendy.

@Eka Ani Cahya Ningsi: “Kalau memang peraturannya beda administrasi harusnya dari pihak RS atau sopir sebelum bertindak dijelaskan dulu kepihak keluarga”.

Kategori :