Ndak Usah Repot, Ikut yang Mana? Inilah Jadwal Puasa Sunnah Tasua dan Asyura Tahun 2024 di Indonesia

Minggu 14-07-2024,23:03 WIB
Reporter : Edy
Editor : Rahmat

Ndak Usah Repot Ikut Mana? Inilah Jadwal Puasa sunnah Tasua dan Asyura 2024 di Indonesia

Palembang, sumeks.co- Puasa sunnah Tasua dan Asyura yang jatuh pada bulan Muharram merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam.

Pada tahun 2024 ini, pelaksanaan puasa sunnah Tasua dan Asyura akan berlangsung pada pertengahan Juli 2024.

Meski demikian, penetapan tanggal 1 Muharram 1446 Hijriah mengalami perbedaan di antara beberapa lembaga Islam di Indonesia, seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU), Bahkan pemerintah.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama, Adib, menyatakan  perbedaan penetapan awal Muharram merupakan hal yang tidak perlu diperdebatkan.

 "Penetapan awal Muharram yang berbeda ini tidak menjadikan hal yang perlu diperdebatkan, karena memang mekanisme penentuannya berbeda dan kalendernya sebetulnya sama," ujarnya dalam pernyataan yang dilansir dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag).

BACA JUGA:Keutamaan Puasa Arafah dan Asyura, Puasa Dua Hari yang Hapuskan Dosa Selama 3 Tahun! Simak Penjelasannya

BACA JUGA:Berikut Waktu Puasa Arafah, Tata Cara Pelaksanaan dan Keutamaan Bagi Umat Islam yang Menjalankan!

Berikut adalah jadwal puasa sunnah Tasua dan Asyura 2024 menurut masing-masing lembaga:

Menurut versi Muhammadiyah:

1 Muharram 1446 H: Minggu, 7 Juli 2024
Maka otomatis Puasa Tasua (9 Muharram): Senin, 15 Juli 2024
Puasa Asyura (10 Muharram): Selasa, 16 Juli 2024
Puasa 11 Muharram: Rabu, 17 Juli 2024

Menurut versi NU, Nahdatul Ulama:
1 Muharram 1446 H: Senin, 8 Juli 2024
Otomatis Puasa Tasua (9 Muharram): Selasa, 16 Juli 2024
Puasa Asyura (10 Muharram): Rabu, 17 Juli 2024
Puasa 11 Muharram: Kamis, 18 Juli 2024

Menurut versi Pemerintah sama.dengan Muhammadiyah
1 Muharram 1446 H: Minggu, 7 Juli 2024
Puasa Tasua (9 Muharram): Senin, 15 Juli 2024
Puasa Asyura (10 Muharram): Selasa, 16 Juli 2024
Puasa 11 Muharram: Rabu, 17 Juli 2024.

BACA JUGA:Tak Hanya Puasa Sunah, Ini Amalan Lain yang Bisa Dikerjakan di Bulan Sya'ban 1445 Hijriah Tahun 2024

BACA JUGA:Macam-Macam Puasa Sunnah yang Pahalanya Bukan Maen, Nomor 4 Jadi Andalan Umat Islam

Keutamaan puasa sunnah Asyura sangat besar, salah satunya adalah menghapus dosa selama setahun.
Puasa Tasua yang dilakukan sehari sebelumnya, juga memiliki keutamaan tersendiri.

Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah ini sebagai bentuk ketaatan dan peningkatan keimanan.


Adib mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk tetap memegang teguh ukhuwah Islamiyah dengan mengutamakan toleransi dan menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.

 "Perbedaan ini jangan sampai mengurangi semangat kita dalam beribadah. Justru, mari kita jadikan momentum ini untuk semakin mempererat persatuan dan kesatuan umat Islam di Indonesia," tambahnya.

Dengan perbedaan penetapan ini, umat Islam di Indonesia diharapkan tetap saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada, serta menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan panduan masing-masing lembaga yang diikuti.

Dalil-dalilnya, Puasa tanggal 9 dan 11 pembeda dari Yahudi

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)
Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad).

1. Keutamaan puasa di bulan mulia

عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)


Terjemahnya: “Diriwayatkan dari al-Bahili: ‘Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?’ Rasulullah saw bersabda: ‘Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?

Al-Bahili menjawab: ‘Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.’ Rasulullah saw bersabda: ‘Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?’ Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).’ Rasulullah saw bersabda: ‘Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia’.”

(HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).


2. Sehari setara 30 hari puasa
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)

Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa.

(HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).

3. Puasa Asyura pelebur dosa setahun

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim)

Kategori :