KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Polsek SP Padang gencar mengingatkan masyarakat Desa khususnya remaja untuk tidak kumpul-kumpul atau nongkrong di Jembatan Desa Terusan Menang, Kecamatan SP Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Pasalnya, sejumlah remaja ini apabila telah berkumpul di Jembatan Desa tersebut, sering terjadi keributan atau perkelahian sehingga berujung tawuran.
Akibat nongkrong para remaja itu, sering terjadi perkelahian dan tawuran antar mereka seperti videonya viral di media sosial (Medsos) pekan lalu.
Maka oleh karena Kapolsek SP Padang, AKP Amri Safrin SH bersama personel gencar sosialisasi ke desa-desa dan mengunjungi Kepala Desa untuk mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan hal kumpul-kumpul di Jembatan Desa.
BACA JUGA:Aksi Tawuran Remaja di Terusan Menang OKI Viral, Polisi Sebut Belum Terima Laporan
"Iya, kita langsung ke lokasi Jembatan Desa Terusan Menang itu usai videonya viral di medsos katanya tawuran kemarin. Dan langsung memberikan himbauan kepada masyarakat jangan sampai terjadi seperti itu lagi," terang Kapolsek, Sabtu, 13 Juli 2024.
Diungkapkan Kapolsek, pihaknya langsung mendatangi beberapa Kades di SP Padang agar remaja Desa nya tidak ikut berkumpul di Jembatan itu. Ini menghindari terjadinya perkelahian dan sebagainya.
"Kemarin itu juga, pihaknya juga siap melakukan mediasi remaja yang berkelahi dan tidak akan diproses hukum karena memang masih anak-anak atau remaja," jelasnya.
Lanjut Kapolsek, himbauan juga disampaikan kepada para Kades dan juga masyarakat ini yaitu tidak melakukan kegiatan kumpul-kumpul di lokasi Jembatan itu karena tidak ingin terjadi perkelahian antar remaja. Termasuk kegiatan lainnya yang menimbulkan negatif.
BACA JUGA:Mobil Operasional KNPI Banyuasin Ditarik, Disinyalir Terdapat Muatan Politis
"Dari aksi nongkrong atau kumpul-kumpul tidak ada positif nya. Jadi jangan terulang lagi seperti kejadian kemarin karena itu jelas membahayakan," ungkap Kapolsek.
Disampaikan Kapolsek, untuk himbauan ini telah dilakukan kepada Kades Terusan Menang, Tanjung Alai, Batu Ampar dan desa lainnya.
"Kejadian perkelahian yang viral di atas Jembatan Desa Terusan Menang itu memang benar adanya, tapi kemungkinan sebentar. Sehingga ada sebagian warga yg tidak mengetahuinya," bebernya.