Hujan Deras di Palembang Imbas Fenomena Alam La Nina, BMKG Umumkan Ini

Minggu 07-07-2024,14:32 WIB
Reporter : Suci Harahap
Editor : Wiwik

Oleh karena itu, BMKG meminta para petani untuk bersiap menghadapi kemungkinan musim hujan yang datang lebih awal tersebut.

BACA JUGA:3 Bulan Berlalu, Pelaku Pembunuhan Pemilik Warung Kopi di Ogan Ilir Akhirnya Ditangkap Polisi

BACA JUGA:Rumah Ibadah di Kawasan JSC Dijebol Maling, Tempat Dupa Bernilai Rp50 Juta Raib

Dirinya juga menyebutkan akan ada berbagai wilayah yang diprediksi mengalami curah hujan bulanan di atas normal meski Indonesia saat ini  sedang memasuki musim kemarau.

Tentu hal ini didasarkan pada prediksi curah hujan deras bulanan BMKG untuk bulan Agustus, September, dan Oktober 2024 yang mana wilayah di Indonesia berpotensi mengalami curah hujan di atas normal saat musim kemarau, akan terjadi di beberapa wilayah.

Wilayah yang dimaksud ini meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Mengutip dari berbagai sumber lain, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga mengantisipasi mengenai bencana hidrometeorologi dimana berupa kekeringan dan banjir dimana berpotensi terjadi secara bersamaan di Indonesia ketika musim kemarau 2024.

BACA JUGA:Shin Tae-yong Buka Suara Soal Isu Akan Tinggalkan Timnas Indonesia, Apa yang Disampaikan PSSI Ternyata Benar

BACA JUGA:Bersama Wujudkan Palembang Lebih Baik, Pj Walikota Dengarkan Curhatan Warga di Lorong-Lorong

Bencana hidrometeorologi ini disebabkan oleh aktivitas cuaca, seperti angin, curah hujan, kelembapan, siklus hidrologi, dan temperatur.

Nah parahnya hal ini dapat terjadi secara bersamaan di wilayah yang berbeda ketika musim kemarau 2024 karena luas wilayah dan kondisi geografis Indonesia yang dinilai kompleks sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi perbedaan cuaca di beberapa daerah walau di pulau yang sama. 

Terkait potensi kekeringan dan banjir saat musim kemarau 2024, masyarakat yang tinggal diimbau terutama yang tinggal di wilayah yang memasuki musim hujan agar memanen air hujan. 

Air hujan dapat dipanen dengan menampungnya lewar berbagai cara seperti memasukkannya ke dalam tandon, kolam retensi, membendung sungai, atau embung.

BACA JUGA:Cerita Inspiratif Tiga Jemaah Haji Muda, Umur 18 Tahun Bisa ke Mekkah Ternyata Ini Caranya

BACA JUGA:Waduh, Batal Nikahi Ayu Ting Ting, Mas Dhana Lakukan Ini!

Sementara itu, masyarakat yang wilayah tempat tinggalnya mengalami musim kemarau juga melakukan berbagai upaya denagn tidak melakukan aktivitas yang menimbulkan api. 

Kategori :