SUMEKS.CO, BOGOR - Pedagang kaki 5 di puncak Bogor digusur Pol PP warga kok tidak empati, rupanya gara-gara ‘kena getok’ harga mahal saat ngopi atau sekedar makan mie.
“Sebagai masyarakat kalo ada penggusuran, biasanya rasa empati kita langsung terpanggil, tapi kali ini karena masyarakat yg pernah merasakan, betapa mahalnya harga makanan dan minuman jadinya gak pada peduli,” komentar pemilik akun @solehudinnauliraja di postingan akun Paris Motor (@parismtr).
“Bagi pemilik Warung ini adalah Duka, tapi bagi yang pernah beli Indomie 35.000, kopi 25.000, Air Mineral 30.000, parkir 20.000, ini adalah kabar Bahagia...”, cetus akun @AbineHamba Sukses+Sehat.
BACA JUGA:Nestapa Warga Kemang Agung Kertapati, Terancam Digusur PT KAI dengan Ganti Rugi Tak Manusiawi
Dikabarkan, pengusuran ratusan lapak pedagang kali 5(PKL) di sepanjang jalan raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, terjadi Senin, 24 Juni 2024.
“Kok gak ada yang belain orang kecil? karena udah pernah sakit hati dgn harga2 di puncak,” kenang @sugito.
Alat berat jenis buldozer dikerahkan untuk meratakan ratusan lapak dagangan yang sudah bertahun-tahun berdiri di pinggir jalan. Bahkan sebagian juga digunakan sebagai tempat tinggal.
“Emang gax kira2 si harganya...kopi kapal api satu gelas ny 25 rbu,” ungkap @nazrilkarim.
BACA JUGA:Nestapa Warga Kemang Agung Kertapati, Terancam Digusur PT KAI dengan Ganti Rugi Tak Manusiawi
“Dulu waktu aku beli Indomie kopi teh berdua Rp125.000 bayar tapi dalam hati aku sumphin moga² bangkrut, duh jangan²....,” cetus @mawarPri.
“sekali seumur hidup gak masih teringat kopi jagung bakar satu 25 rb kami rombongan 8 org nabis 1 juta lebih”, kata @rodiyah.
“Kebanyakan dari nitizen merasa puas dengan di bongkar nya lapak PKL INI,” sebut @Dodi Darmawan.