Pendorongan jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina selesai hingga Minggu 16 Juni 2024, diharapkan sudah selesai pukul 07.30 WAS.
BACA JUGA:553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah, Kemenag: Sesuai dengan Jadwal
Sebelumnya untuk kali pertama, pemerintah Indonesia menerapkan skema murur (melintas) dalam pergerakan jemaah Indonesia dari Arafah ke Mina pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas optimistis, kebijakan ini dapat diimplementasi dengan baik di lapangan.
Hal ini disampaikan Menag usai meninjau persiapan murur di Maktab 98 Arafah.
"Tadi saya mengunjungi beberapa maktab untuk memastikan skema murur dapat berjalan dengan baik. Alhamdulillah yang saya lihat relatif tertib. InsyaAllah lancar," kata Menag Yaqut.
BACA JUGA:Ini Jadwal yang Dianjurkan saat Lontar Jumrah, Supaya Aman
BACA JUGA:Berikut Waktu Puasa Arafah, Tata Cara Pelaksanaan dan Keutamaan Bagi Umat Islam yang Menjalankan!
Menag menyaksikan jemaah lansia, jemaah risti, jemaah disabilitas mendapatkan pelayanan yang baik dari petugas.
"Bus yang untuk mengangkut jemaah untuk mururnya juga sudah mulai berdatangan, dan sebagian sudah naik untuk kita mururkan," imbuhnya.
Sebelumnya, Skema murur diterapkan sebagai ikhtiar menjaga keselamatan jiwa jemaah haji atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah.
Mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah.
BACA JUGA:Tips Memilih Hewan Kurban Idul Adha Sesuai Syariat Islam, Yuk Disimak Biar Pahala Lebih Sempurna
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini 4 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Sebelum Berkurban Idul Adha, Jangan Dianggap Sepeleh
Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.
Pemerintah Indonesia menargetkan 55 ribu jemaah mengikuti skema murur ini dalam pergerakan ibadah hajinya.