Perwakilan Atlet Muaythay Gelar Aksi Demo di KONI Sumsel, Ini Tuntutannya?

Rabu 29-05-2024,13:43 WIB
Reporter : Fadly
Editor : Zeri

PALEMBANG, SUMEKS.CO,- Puluhan massa mengatasnamakan Aliansi Pemuda Mahasiswa Peduli Olahraga, menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel Jalan Jenderal Sudirman, Rabu 29 Mei 2024.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, puluhan massa yang menggelar aksi demonstrasi, di depan gedung KONI Sumsel terkait adanya dugaan penyalahgunaan anggaran pada cabor Muaythai Provinsi Sumsel.

Selain itu, koordinator aksi Dheo Aditya juga menyampaikan beberapa poin tuntutan yang pertama meminta pihak KONI Sumsel memutuskan atlet Muaythai yang lulus seleksi Pra-PON tetap diikutkan pada PON Aceh-Medan 2024.

Poin kedua, masih dalam tuntutannya meminta KONI Sumsel mencoret atlet Muaythai yang tidak mengikuti seleksi Pra PON dari daftar atlet PON Aceh Medan 2024.

BACA JUGA:Terkait Anggaran Hibah KONI Rp25 Miliar, Hakim Perintahkan Jaksa Kejati Sumsel Hadirkan Deru ke Persidangan

BACA JUGA:Mantan Kadispora Mengaku Proses Anggaran Hibah KONI Sumsel tahun 2021 Sesuai Prosedur

"Meminta KONI Sumsel mencoret atlet Muaythai yang tidak mengikuti seleksi Pra PON dari daftar atlet PON Aceh Medan 2024," sebut Korak Dheo Aditya dalam orasinya.

Serta, poin ketiga yakni meminta KONI Sumsel mengevaluasi SK Kepengurusan Pengrov Muaythai Sumsel.

"Sekaligus SK kepengurusan  Muaytai Kota Palembang yg terindikasi hanya dipegang oleh satu orang," sebutnya.

Diwawancarai usai menyampaikan orasinya, Dheo Aditya mengatakan aksi yang dilakukan oleh perwakilan dari atlet Muaythai Palembang di KONI Sumsel bakal dilanjutkan membuat laporan ke Aparat Penegak Hukum (APH).

BACA JUGA:Peraih Medali Porprov Tingkat Sumsel Pertanyakan Bonus yang Belum Cair, Ini Penjelasan Ketua KONI Ogan Ilir

BACA JUGA:Mantan Kadispora Mengaku Proses Anggaran Hibah KONI Sumsel tahun 2021 Sesuai Prosedur

"Sebab kita duga adanya penyalahgunaan anggaran oleh ketua Muaythai Provinsi Sumsel," ujar Dheo.

Menurutnya, adanya dugaan penyalahgunaan anggaran itu yakni mengambil uang seleksi kota dengan modus mengambil uang Ujian Kenaikan Tingkatan (UKT).

Padahal sebelumnya, lanjut Dheo uang UKT tersebut sudah dimintai juga dengan nominal uang kepada para peserta seleksi.

Kategori :