"Karena peristiwa itu jelas kita memilih mundur dan berhenti melakukan aktivitas di lokasi. Meskipun risiko kerugian yang besar karena pekerjaan mereka terbengkalai," jelasnya.
BACA JUGA:Atensi Sengketa Lahan, Kapolda Sumsel Tegaskan Tidak Boleh Lagi Terjadi Konflik di Sodong Mesuji OKI
BACA JUGA:Cegah Konflik, Polres OKI Sambang Patroli Dialogis di Desa Sungai Sodong Mesuji
Lanjut dia, dari peristiwa itu, terdengar rentetan suaranya yakin itu pasti letusan senjata laras panjang, senjata besar tentunya sangat berbahaya.
"Jadi, para pekerja kita sudah kita amankan supaya tidak ada korban,” ucapnya.
Masih kata dia, mengenai adanya peristiwa itu, pihaknya menyesalkan aksi intimidasi yang mereka alami, karena membuat sejumlah karyawan ketakutan.
Sambungnya, mengenai peristiwa itu, pihaknya berharap polisi lebih serius turun dan menangkap para pelaku teror tersebut. Tak hanya itu, polisi harus mengusut kepemilikan senjata laras panjang dan peluru.
BACA JUGA:Sepakati 10 Point Mediasi Sengketa Lahan Warga Sungai Sodong OKI dan PT SWA
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Mediasi Warga Sodong OKI-PT SWA, Klaim Belum Dibayar, Setuju Tunda Replanting
"Sebenarnya hal seperti itu segera ditindak, ini jelas perbuatan melawan hukum. Siapa mereka kok bisa melakukan teror kepada pekerja kebun," katanya.
Dimana sebelumnya viral video sejumlah preman menenteng senjata tajam melakukan pengancaman kepada pekerja perkebunan di Desa Sodong.
Dalam video tersebut para preman yang merekam dirinya menyebarkan ancaman, supaya pekerja perkebunan pergi dari desa tersebut kalau tidak mau jadi korban keganasan mereka.
Untuk diketahui, sejumlah pekerja berawal dari ketika mereka melakukan replanting diarea Hak Guna Usaha (HGU) yang mereka miliki yaitu di daerah Desa Sungai Sodong.
BACA JUGA:Polres OKI Rutin Sambangi Desa Sungai Sodong Mesuji OKI Cegah Konflik Sosial
”Pukul 21.00 WIB kita mulai melakukan aktivitas replanting. Hingga satu jam lebih, masih lancar. Kemudian 22.30 WIB ada mobil double cabin yang lewat dengan mematikan lampunya. Tak lama kemudian mobil tadi kembali bersama lima mobil lainnya,” ujarnya.