PALEMBANG, SUMEKS.CO - Hermanto (40), seorang driver ojek online (Ojol) salah satu aplikasi di Kota Palembang menjadi korban orderan fiktif yang diduga dilakukan oleh sindikat komplotan waria pekerja salon.
Atas kejadian tersebut, pria yang tinggal di Jalan Tegal Binangun, Lorong Langgar, RT 20 RW 09, Kelurahan Plaju Darat ini melapor ke SPKT Polrestabes Palembang, Selasa 14 Mei 2024.
Di hadapan petugas SPKT Polrestabes Palembang Hermanto menjelaskan orderan fiktif yang merugikannya senilai Rp170 ribu itu terjadi di Jalan Kadir TKR, Lorong Keluarga, Gandus Palembang.
Di lokasi itu korban mengambil pesanan barang berupa lem eyelash extension atau lem untuk menonjolkan karakter perawatan bulu mata kepada terduga pelaku dua orang waria.
BACA JUGA:Mahasiswi di Palembang Laporkan Kasus Rudapaksa di TPU Talang Kerikil Oleh Oknum Driver Ojol
"Saya mengambil barang lem eyelash (barang yang biasa digunakan salon kecantikan) kepada dua terduga pelaku waria itu seharga Rp170 ribu menggunakan uang saya terlebih dahulu untuk diantarkan ke pemesan melalui sistem COD di Komplek PJP 99 Tegal Binangun," terangnya kepada SUMEKS.CO seusai membuat laporan polisi.
Pemesan barang itu, kata korban, atas nama Aulia. Namun saat dirinya tiba di lokasi COD orang yang dimaksud itu tidak ada.
Driver Ojol di Kota Palembang menjadi korban orderan fiktif yang diduga dilakukan oleh oknum waria.-Foto: Deni Kurniawan/sumeks.co-
"Menurut security di sekitar lokasi bahwa saya adalah orang ketiga yang menjadi korban penipuan. Sebelum saya sudah ada dua kurir yang mengantar barang namun tidak bertemu dengan orang yang memesan barang," tambahnya.
Dia menambahkan, dua orang waria tempat sebelumnya ia mengambil barang pesanan adalah komplotan terduga pelaku orang yang melakukan pemesanan.
BACA JUGA:Astaghfirullah! Tidak Punya Biaya, Jenazah Ojol Ini Dua Hari Tidak Dimakamkan Bikin Warganet Geram
"Saya berharap setelah adanya laporan polisi ini ke depannya tidak ada lagi korban-korban kurir selanjutnya. Menurut cerita security di sekitar lokasi COD komplotan pelaku waria itu melancarkan aksinya sekedar untuk digunakan mengkonsumsi narkoba," katanya.
"Memang kerugian saya tidak besar hanya Rp170 ribu, tapi uang itu sangat berarti bagi saya yang orang serba kekurangan ini," tambahnya.