Bioetanol memiliki nilai kalor yang lebih rendah daripada bensin, sehingga kendaraan yang menggunakan bioetanol mungkin memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih rendah.
Selain itu, kompatibilitas dengan mesin kendaraan dan sistem bahan bakar juga perlu diperhatikan.
Tapi ternyata selain bioetanol, ada beberapa alternatif bahan bakar yang dapat digunakan sebagai pengganti Pertalite di Indonesia.
Pertamax Green 92 adalah bahan bakar yang dibuat dengan campuran 7 persen etanol (E7) dari Pertalite.
BACA JUGA:Review Lengkap All New Honda Scoopy 2024: Hemat Bahan Bakar, Elegan, dan Canggih!
BACA JUGA: 8 Trik Menghemat Bahan Bakar Mobil Suzuki Celerio, Kantong Dijamin Anti Jebol
Nah Etanol yang digunakan dalam Pertamax Green 92 berasal dari molase tebu dan merupakan bahan bakar nabati terbarukan.
Selanjutnya ada Pertamax Green 95 yang merupakan bahan bakar yang hasil campuran antara Pertamax dengan bioetanol sebanyak lima persen.
Campuran ini membuat Pertamax Green 95 memiliki angka oktan (RON) 95, lebih tinggi daripada Pertamax yang memiliki RON 92.