Diketahui, suhu di Madinah bisa mencapai 40 derajat Celcius, disertai hembusan angin panas.
Sehingga, ada risiko kaki melepuh bagi mereka yang memaksakan berjalan, misalnya, menuju tempat menginap tanpa alas kaki.
Calon haji juga disarankan membawa semprotan air dan pelembap, demi mencegah kulit menjadi kering serta alat pelindung diri seperti topi, payung dan kacamata.
BACA JUGA:Kemenag Rilis Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Mekkah dan Madinah
BACA JUGA:Terbaru! Kemenag Bagikan Tips Menjaga Kesehataan untuk Jemaah Haji Sebelum Keberangkatan
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas langsung ke Arab Saudi guna mengecek kesiapan layanan hotel dan dapur katering di Madinah.
Menag berkunjung ke Emaar Elite di wilayah Syamaliyah (sekitar 50 meter sebelah utara Masjid Nabawi), dan Meez Mary Kitchen For Serve Meals di Wilayah Hatim, Madinah.
Diketahui, Emaar Elite Hotel berkapasitas 1.400 jemaah. Sementara Meez Mary tahun ini melayani 11.000 jemaah haji Indonesia per hari.
Makanan bercita rasa nusantara dengan menu antara lain Nasi Kuning, Ayam Goreng Saus Mentega, Telur Orak Arik, Nasi Uduk.
BACA JUGA:Larangan Umroh dan Haji Backpacker: Apa Kesepakatan Kemenag dan Arab Saudi?
BACA JUGA: Perlengkapan yang Wajib Dibawa Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci agar Ibadah Berjalan Lancar
Kemudian, Telur Dadar, Opor Ayam, Daging Sapi Masak Habang, Ikan Tuna Cabai Hijau, Ayam Gulai, Ikan Patin Bumbu Balado.
Lalu, Rendang Daging, Semur Daging, Ikan Patin Goreng, Gepuk Daging Sapi, dan tidak lupa tahu dan tempe.
Menu-menu ini dipadu dengan tumisan sayuran serta ditambah buah-buahan dan air mineral. Dapur katering ini juga akan menyajikan 20 persen makanan ramah lansia.
Makanan disajikan dengan menu yang sama, hanya nasi dan lauknya dimasak agar lebih halus dan lembut. Salah satu pilihannya dalam bentuk Nasi Tim.
BACA JUGA:Larangan Umroh dan Haji Backpacker: Apa Kesepakatan Kemenag dan Arab Saudi?