BACA JUGA:6 Desa Wisata Sumatera Selatan Lolos 300 Besar ADWI 2023, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
BACA JUGA:Melihat Serunya English Camp di Desa Wisata Burai Ogan Ilir, Angkat Tema My Food My Superpower
Kolaborasi juga melibatkan ekosistem penyelenggara Jaminan Produk Halal secara luas, diantaranya, Satgas Layanan JPH di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, Dinas Pariwisata Provinsi dan kabupaten/kota.
Lalu, Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H), Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), pengelola desa wisata/Kepala Desa.
Kemudian, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), para Pendamping Proses Produk Halal (P3H), Para Auditor Halal, dan Penyuluh Agama Islam.
"WHO-2024 di 3.000 desa wisata ini kita harapkan menjadi upaya nyata dalam meletakkan dan membangun ekosistem percepatan sertifikasi halal nasional yang terus berkelanjutan," sebut Aqil.
"Kami berharap, kolaborasi yang telah terbentuk ini akan terus berkelanjutan secara produktif. Sehingga, produk-produk yang menjadi penunjang layanan destinasi wisata di seluruh Indonesia dapat bersertifikat halal," harapnya.
BACA JUGA:Camping Asik Sambil Menikmati Asrinya Desa Wisata Burai, Ogan Ilir
Sosialisasi kewajiban sertifikasi halal terus digencarkan BPJPH. Pada 2023, BPJPH menggelar Kampanye Wajib Sertifikasi Halal yang digelar serentak di 1.012 titik lokasi di seluruh Indonesia.
Giat itu, bahkan memperoleh Rekor MURI sebagai kampanye serentak terbesar di Indonesia. Tahun ini, BPJPH melanjutkan kegiatan sosialisasi Wajib Halal Oktober 2024 melalui serangkaian kegiatan.
Pada 5 Maret lalu, BPJPH menggelar Sosialisasi WHO 2024 serentak di 5.040 titik lokasi se-Indonesia.
Kemudian pada 15 Maret 2024 BPJPH juga menggelar layanan pendaftaran sertifikasi halal on the spot serentak di 405 titik lokasi di 27 provinsi.
Lalu pada 4 April lalu, BPJPH juga melaksanakan Sosialisasi Wajib Halal melalui Pengawasan Terpadu Sektor Hulu di Rumah Potong Hewan/Rumah Potong Unggas dan Produk Makanan dan Minuman serentak di 1.068 titik lokasi di 34 provinsi.