Bahkan menahan untuk tidak melapor ke polisi dulu, dan membicarakan dulu ke internal keluarga.
“Pelaku ini sangat manipulatif sekali, dia mengarang cerita untuk memojokkan ibu saya. Saya minta pengakuan sepihak pelaku ditinjau ulang, saya butuh keadilan,” tegasnya.
BACA JUGA:Kasus Mayat Wanita Dalam Koper Juga Terjadi di Bali, Korban Ternyata Wanita ‘MiChat’
Apalagi, lanjutnya, ibunya sudah di dalam kubur tentu tak akan bisa memberikan bantahan atas keterangan sepihak dari pelaku.
“Bagaimna kita bisa percaya pengakuan dari sebelah pihak saja”, cetusya.
Menurut putri korban, ibunya dan pelaku hanya sebatas hubungan kerja. Ibu selalu terbuka sama anak-anaknya dan tak pernah cerita tentang pelaku.
Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuh wanita dalam koper sudah dirili pihak kepolisian.
Terungkap bahwa tersangka sempat membeli tas 2 kali karena jasad korban tidak muat.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Gogo Galesung menegaskan korban RM (50) tidak dimutilasi, korban mengalami hantaman keras di kepala dan mengalami pembekapan hingga kehilangan napas.
Tersangka Ahmad Arif Ridwan (29) memakai sebagian uang kantor yang dibawa korban RM untuk berbagai keperluan.
Membeli koper sebanyak 2 kali, karea koper yang pertama tidak muat dengan jasad korban.
Tersangka Ahmad Arif Ridwan juga membeli tiket pesawat, memesan taxi online, membayar hotel dan mentransfer sejumlah uang kepada ibunya di Palembang.
“Total uang yang kita sita Rp36 juta (dari total Rp43 juta) karena sudah dipergunakan oleh pelaku,” jelasnya.