"Kita terus menggencarkan sosialisasi pencegahan radikalisme dan terorisme menyasar berbagai kalangan," ungkapnya.
BACA JUGA: Ketua FKPT Sumsel : Tokoh Masyarakat Biasanya Dijadikan Agen Perekrutan Teroris
Dijelaskan Romi, mengenai sasaran sosialisasi pencegahan radikalisme dan terorisme disasarkan kepada berbagai kalangan. Seperti perempuan, remaja, anak-anak.
"Pencegahan radikalisme dan terorisme terutama segmentasi perempuan dan remaja yang dinilai labil. Seperti yang dikatakan Kepala BNPT perempuan mudah terpengaruh, dan remaja mudah diiming-imingi," jelasnya.
Lanjut Romi menuturkan, program sosialisasi FKPT Sumsel diantaranya BNPT Goes to School yang menyasar sekolah-sekolah.
"Juga kemudian menyasar kampus-kampus, jadi kita targetkan lebih masif kesana untuk remaja-remaja," tuturnya.
BACA JUGA:Ketua FKPT Sumsel Kukuhkan Kepengurusan Garda Pertiwi Sumsel
BACA JUGA:MANTAP! Bekali Generasi Muda, FKPT Sumsel Gelar Pelatihan Broadcasting
Selain itu, Romi menyampaikan sosialisasi pencegahan radikalisme dan terorisme juga dilakukan di berbagai Sosial Media (Sosmed).
"Melalui Sosmed agar menyasar luas ke kalangan remaja," ucapnya.
Kendati itu, Romi menyebutkan bahkan BNPT dan FKPT Sumsel sering mengadakan lomba setiap tahun sekaligus memberi sosialisasi kepada remaja.
"Jadi melalui lomba seperti band atau lomba yang disukai remaja, bisa mendatangkan ramai remaja yang kemudian dapat mendengarkan sosialisasi penceganan terorisme dan radikalisme," tutupnya.
BACA JUGA:FKPT Sumsel Gelar Rakor, Cegah Paham Radikal
BACA JUGA:Ketua FKPT Sumsel Ajak Stakeholder Cegah Politik Identitas di tahun Politik 2024
Diberitakan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan FKPT Sumsel terus berupaya menjadikan Eks Narapidana Teorisme (Eks Napiter) menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) yang baik.