BACA JUGA:SIMAK! Mau Buah Hati Ganteng atau Cantik? Amalkan Ayat Ini
Anak yang sering dimarahi dapat menjadi penakut dan kehilangan rasa percaya diri hingga menjadi pemicu stres.
Penelitian menunjukkan bahwa perkembangan otak anak yang sering dimarahi bisa terhambat dan ukurannya menjadi lebih kecil dibanding rata-rata anak seusianya.
Anak yang sering dimarahi dapat merasa tidak berharga, sedih, kecewa, dan terluka hatinya dan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan mentalnya dan berpotensi menyebabkan depresi.
6. Jarang Gerak atau Olahraga
BACA JUGA:Ibu Menyusui Wajib Tahu, Tips Memberikan ASI Kepada Buah Hati
BACA JUGA:Tempat Wisata Sejarah di Palembang, Cocok untuk Edukasi Buah Hati di Akhir Pekan
Anak yang jarang berolahraga lebih rentan terhadap stres, mudah cemas, merasa rendah diri dan bersikap antisosial.
Anak yang jarang berolahraga bisa menjadi introvert, mudah depresi, dan tidak termotivasi.
Dampak negatif lainnya dari jarang berolahraga adalah menurunnya fungsi otak, khususnya yang berkaitan dengan daya ingat (memori).
Menurut penelitian, kurangnya aktivitas fisik membuat hippocampus (bagian otak yang terkait dengan kemampuan daya ingat) mengalami penurunan fungsi.
BACA JUGA:Anti Mager! 8 Tips Meningkatkan Produktivitas Saat Akhir Pekan
7. Tidak Sarapan
Anak yang tidak sarapan mungkin akan kesulitan menjaga konsentrasi saat belajar karena otak mereka tidak mendapatkan cukup energi.
Jika anak jarang sarapan, kemungkinan terhambatnya perkembangan dan kinerja otak dapat meningkat serta performa akademisnya kurang optimal.
Anak yang tidak sarapan mungkin lebih cepat lelah saat di sekolah, tidak mampu berkonsentrasi, dan kehilangan banyak kesempatan untuk mendapatkan stimulasi kognitif.