TLDM meminta masyarakat, untuk tidak menayangkan video kejadian tersebut demi menjaga sensitivitas keluarga dan proses penyidikan.
BACA JUGA:Viral! Adzan Diubah Saat Dubai Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang, Hayya 'Alalfalah Diganti
BACA JUGA:Jepang Antisipasi Tsunami Letusan Gunung Ruang, Dikhawatirkan Ombak Besar Capai Okinawa
Berdasarkan informasi awal, tidak ada yang selamat," kata juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
“Petugas pemadam kebakaran sedang dalam proses mengevakuasi para korban,” lanjutnya.
Diketahui juga, di antara para korban tersebut terdapat seorang tentara wanita yang juga ikut tewas.
Sekedar informasi, Helikopter Fennec yang mengalami kecelakaan udara tersebut adalah jenis helikopter militer ringan.
BACA JUGA:Banyak Gereja di Inggris Jadi Toko dan Restoran, Netizen: Mengapa Tak Disebut Berubah Jadi Masjid
BACA JUGA:Hujan Deras 12 Jam Bikin Dubai Lumpuh Total, Jalan dan Bandara Terendam Banjir Besar
Helicopter Fennec diproduksi oleh Eurocopter Group atau yang sekarang telah berubah nama menjadi Airbus Helicopters.
Adapun jenis helikopter Fennec, biasanya digunakan untuk penggunaan militer dengan pengalokasian ruang persenjataan berupa meriam 20mm, roket hingga senapan mesin otomatis.
Fennec juga memiliki spesifikasi berat muatan maksimal mencapai 2.000 pon atau sekitar 910 kilogram.
Adapun untuk kapasitas penumpang helikopter Fennec ini, maksimal empat orang termasuk dua orang kru serta untuk kapasitas bahan bakarnya sendiri mampu menampung 540 liter.
BACA JUGA:Pemerintah Israel Klaim Tangkal Serangan Udara Ratusan Rudal dan Drone Iran Berkat Dua Negara Ini?
BACA JUGA:Wow! Meski Dinyatakan Berbahaya, Gunung Erebus di Antartika Ini Semburkan Debu Emas Rp97 Juta Sehari
Sedangkan untuk maksimum kecepatannya mencapai 246 kilometer/jam dan mampu menempuh perjalanan mencapai 648 kilometer.