Pasca hujan deras selama 12 jam tersebut, banjir parah menggenangi Kota Dubai hingga 16 April 2024.
Bahkan, Bandara Internasional Dubai terpaksa ditutup lantaran tingginya air yang menggenangi bandara tersibuk di dunia tersebut.
Banjir yang melanda Kota Dubai ini pun telah melumpuhkan sejumlah aktivitas lainnya di Dubai. Pasalnya, jalanan Kota Dubai juga ikut terendam.
Selain itu, pusat perbelanjaan utama Dubai Mall dan Mall of the Emirates juga turut tergenang banjir setinggi mata kaki, termasuk di satu stasiun Metro Dubai.
Tak hanya Dubai, sejumlah kota di Uni Emirat Arab lainnya juga mengalami lumpuh. Seperti yang terjadi di Oman, banjir juga telah mengakibatkan 18 orang tewas.
BACA JUGA:Tak Gentar, 27 Pemain Timnas Bertolak ke Dubai untuk Ujicoba Sebelum Laga di Piala Asia U-23 2024
Apa yang terjadi di Dubai ini, merupakan yang pertama kalinya terjadi. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), banjir ini terjadi akibat curah hujan tinggi.
Data tersebut menunjukkan curah hujan yang terjadi selama 12 jam di Uni Emirat Arab tersebut, sebesar 100 milimeter.
Hujan yang turun turun ini membuat jalan-jalan di Dubai berubah menjadi sungai, dan air penuh menggenangi rumah-rumah dan tempat usaha.
Parahnya lagi, curah hujan yang turun tersebut sebenarnya setara dengan curah hujan yang turun di Dubai selama setahun.
Hujan yang turun begitu deras dan cepat, sehingga beberapa pengendara terpaksa meninggalkan kendaraan mereka saat air banjir naik dan jalanan berubah menjadi sungai.
Sebagaimana diketahui, Dubai memiliki iklim yang panas dan kering. Hal ini membuat curah hujan jarang terjadi dan infrastruktur Dubai tidak siap untuk menangani cuaca ekstrem.
Para pakar meyakini ke depannya curah hujan deras seperti ini akan semakin sering terjadi akibat dari perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.