Secara umum, shalat sunnah witir tidak mempunyai hitungan jumlah rakaat secara khusus.
Artinya, orang yang hendak melaksanakannya tidak dituntut melakukannya dalam rakaat tertentu.
Ia boleh melakukan sesuai keinginannya asalkan berjumlah ganjil sebagaimana namanya yaitu witr (ganjil) sehingag boleh dilakukan satu rakaat, tiga rakaat, atau lima rakaat dan seterusnya.
3. Shalat Dhuha
BACA JUGA:Bersuci Pakai Debu? Ketahui Rukun dan Sunnah Tayamum Biar Ibadah Gak Sia-sia
BACA JUGA:Biar Weekendmu Nggak Sia-Sia! Ini 7 Sunnah Nabi untuk Hidup Lebih Produktif Sebagai Muslim
Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi, Setiap tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil ma'ruf adalah sedekah, nahi ‘anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha." HR. Muslim, no. 1181.
Shalat dhuha menjadi sebab dosa seseorang sekalipun sebanyak buih di lautan diampuni oleh Allah SWT.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang menjaga salat Dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Sementara hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan menambah seperti yang dikehendaki oleh Allah.” (HR. Muslim).