@Dwi Syariffudin: "Baru tau naik gunung tuh bayar".
@bomboloni: "Bayar 50k aja, gak mahal kok, yg mahal makanan yg kamu siapin buat di perjalanan naik turun gunung, plus sediain perlengkapan kebutuhan naek gunung".
@arrll3: "Jadi gunung tu punya orang?? Kirain umum".
BACA JUGA:Gunung Marapi di Sumatera Barat Meletus, Sebelumnya Makan Banyak Korban Pendaki
@Rangga: "Gunung gak ada yang punya, tapi itu bayar untuk perawatan jalur dan pos istirahat"
@Andri AS: "Bayar itu untuk perawatan, pengelola dan asuransi biasanya. gratis sih bisa aja tapi kalo lu mati diatas gak ada yg tau krn lo gak terdaftar".
@MAYFA: "Dikira gunung dan laut juga punya orang".
@Thata.S: "Ada bayar simaksi namanya. kayak ijin naik gunung gitu. bayarnya di basecamp. setiap gunung biaya simaksinya beda2. mereka catet data pendaki jg. jd klo ada apa2 diatas langsung disamperin".
BACA JUGA:Gunung Marapi di Sumatera Barat Meletus, Sebelumnya Makan Banyak Korban Pendaki
Seperti diberitakan, ratusan pendaki ini diduga tertipu oleh jasa perjalanan “Open Trip” di Media Sosial (Medsos).
“Sebanyak 103 pendaki gagal muncak rinjani gara-gara open trip bermasalah,” tulis akun @pendaki.pribumi pada 14 April 2024.
BACA JUGA:Gunung Marapi di Sumatera Barat Meletus, Sebelumnya Makan Banyak Korban Pendaki
Dalam video pendek yang di unggah oleh @pendaki.pribumi tersebut, memperlihatkan raut wajah sedih