Maka seseorang boleh melaksanakan puasa sunnah syawal terlebih dahulu agar mendapat keutamaan tersebut.
Sementara puasa qadha’nya memiliki batas waktu hingga ramadan berikutnya dan terbilang lebih panjang.
Puasa sunnah syawal lebih utama jika puasa enam hari ini dilakukan berturut-turut, karena termasuk bersegera dalam kebaikan, meskipun dibolehkan tidak berturut-turut.
BACA JUGA:Macam-Macam Puasa Sunnah yang Pahalanya Bukan Maen, Nomor 4 Jadi Andalan Umat Islam
BACA JUGA:Biar Weekendmu Nggak Sia-Sia! Ini 7 Sunnah Nabi untuk Hidup Lebih Produktif Sebagai Muslim
Lebih utama jika puasa ini dilakukan segera setelah hari raya Idul Fitri, karena termasuk bersegera dalam kebaikan.
Bersegera melaksanakan puasa syawal juga menunjukkan kecintaan kepada ibadah puasa serta tidak bosan mengerjakannya.
Selain itu dimaksudkan supaya nantinya tidak timbul halangan untuk mengerjakannya jika ditunda.
Puasa sunah Syawal juga merupakan tanda syukur kita kepada Allah SWT karena telah mendapat kesempatan melakukan kebaikan di bulan ramadan dan merasakan syawal.
BACA JUGA:Bersuci Pakai Debu? Ketahui Rukun dan Sunnah Tayamum Biar Ibadah Gak Sia-sia
Ditambah lagi, ibadah yang dilaksanakan pada bulan Ramadan tidak terputus dengan adanya puasa sunnah Syawal.
Tata cara puasa syawal pun dilaksanakan sebagaimana puasa lainnya, hanya saja niatnya yang berbeda.
Niat puasa Syawal bisa dibaca pada malam hari sebelum waktu imsak dengan lafadz sebagai berikut, “Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnatis Syawwali lillahi ta‘ala”
"Saya berniat puasa sunah Syawal besok hari karena Allah SWT."
BACA JUGA:Praktik Sehat Ajaran Sang Nabi, Ketahui Titik dan Waktu Serta Sunnah Berbekam