Demikianlah nasib wanita ditinjau dari beragam segi peradaban dunia yang tidak menggunakan sistem islam.
Mungkin diantara peradaban yang telah dikenal dunia, hanya wanita Mesir berstatus bangsawan yang memiliki hak sebagai manusia.
Nama Nefertiti, Neferteri, Hatshepsut, dan Cleopatra dikenal dunia sebagai perempuan yang pernah memegang tampuk kekuasaan.
Agama yahudi yang bersifat konservatif bahkan menganggap wanita tidak lebih dari seorang pembantu.
BACA JUGA:Maksimalkan 4 Peran dan Tanggung Jawab Muslimah, Makin Shalihah di Bulan Ramadhan Penuh Berkah
Perempuan tidak berhak memiliki hak waris, bahkan jika hanya punya anak perempuan maka ayahnya boleh menjualnya.
Dalam Talmud Menahoth 43b-44a tertulis bahwa, “Seorang laki-laki Yahudi diwajibkan membaca do’a berikut setiap hari : “Terima kasih Tuhan! Karena tidak menjadikanku seorang kafir, seorang wanita, atau budak belian””
Juga tertulis dalam Kethuboth 11b, “Bila lelaki Yahudi telah dewasa bersetubuh dengan anak perempuan, itu tidak mengapa”.
Jika hal tersebut yang disebutkan dalam kitab suci mereka, maka sangat wajar jika Yahudi yang taat pun menganggap wanita sebagai warga kelas 2.
BACA JUGA:Stay Beauty Stay Syar’i, Ini Panduan Outfit Muslimah yang Sesuai dengan Al-Quran dan Hadits
BACA JUGA:Love Yourself Ala Islam! Intip 8 Kewajiban Perempuan Muslimah Terhadap Dirinya
Dalam teologi Nasrani, wanita dianggap bertanggung jawab atas diusirnya Adam dari surga karena wanita yang termakan rayuan setan.
Para teolog Nasrani ramai beranggapan bahwa setan tidak bisa menggoda laki-laki yang lebih rasional sehingga menggunakan wanita untuk menjatuhkan dosa.
Dalam 1 Timothius 2 : 214 dikatakan bahwa, “Lagi pula bukan Adam yang tertipu, melainkan perempuan itulah yang tertipu dan jatuh ke dalam dosa.”
Thomas Aquinas, John Wesley hingga Bonaventure beranggapan bahwa wanita adalah perangkap setan, wakil setan untuk menggoda laki-laki dan tak lengkap sebagai manusia.