Alhasil, keduanya pun sepakat melakukan pertemuan untuk mediasi di kantor Debt Collector.
BACA JUGA:Awas! Polisi Keluarkan Surat Edaran, Akan Tindak Tegas Debt Collector Nakal
BACA JUGA:Aturan Baru OJK, Gerak Debt Collector Tak Lagi Bisa 'Gagah
Hasil dari mediasi menetapkan bahwa kendaraan tetap disita karena terdapat denda yang belum dibayarkan.
Saat itu, Amief mengatakan kondisi cukup kondusif meskipun dihadiri massa dari berbagai persatuan ojek online di luar kantor Debt Collector.
Namun beberapa Debt Collector diduga melakukan provokasi, sehingga kedua belah pihak pun terjadi sebuah perselisihan hingga bentrokan.
Bahkan, terjadi pelemparan benda tumpul dan beberapa orang diduga debt collector membubarkan massa dengan membawa senjata tajam.
BACA JUGA:Kapolri Imbau Seluruh Kapolda Tangani Debt Collector, Divisi Humas Mabes Polri Berikan Penjelasan
"Ada pelemparan, kita tarik mundur, kita lempar balik. Gerbang dibuka dan ada yang terlihat bawa samurai, ada balok, linggis," ujarnya mengutip dari Merdeka.com.
Dari data yang diterimanya, ada sekitar sembilan orang ojol yang mengalami luka-luka serta puluhan motor rusak.
Pihak kepolisian juga saat ini telah membawa beberapa Debt Collector yang diduga terlibat dalam kericuhan tersebut ke Mapolrestabes Bandung.
Buntut dari kejadian kericuhan, ada sekitar ratusan massa Ojol gabungan yang mendatangi Mapolrestabes Bandung pada Selasa malam.
BACA JUGA:Netizen Bongkar 'Cara Main' Debt Collector Pakai Aplikasi Khusus di Playstore, Aplikasi Apa Itu?
Adapun para Ojol tersebut, meminta pihak kepolisian untuk bisa mengusut tuntas peristiwa tersebut agar tidak ada kejadian yang berulang.