Contohnya jika seseorang sakit selama 10 hari di bulan Ramadan, maka dia harus menggantinya dengan berpuasa selama 10 hari setelah bulan Ramadan.
Setelah menentukan jumlah hari yang harus diganti, atur jadwal puasa qadha sesuai dengan kenyamanan dan kesempatan.
Qadha puasa dapat dilakukan kapan saja dikehendaki, asalkan dilaksanakan di luar bulan Ramadan.
BACA JUGA:Hukum Menyikat Gigi saat Puasa, Apakah Haram? Begini Penjelasannya
Dengan demikian, qadha puasa tidak wajib dilakukan secara berurutan alias dapat melakukannya dengan leluasa, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
Mayoritas sahabat, tabi’in, dan empat imam madzhab berpendapat bahwa berpuasa ketika safar itu sah.
Namun ada riwayat dari Abu Hurairah, Ibnu 'Abbas, dan Ibnu ‘Umar yang menyatakan bahwa berpuasa ketika safar tidaklah sah dan tetap wajib mengqadha’.
Meskipun ada yang mengatakan bahwa seperti ini dimakruhkan, pendapat mayoritas ulama lebih kuat.
BACA JUGA:Panduan Lengkap I’tikaf Selama Bulan Ramadhan, Perhatikan Hukum, Rukun dan Syaratnya Ya
BACA JUGA:Hukum Islam Soal Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadan, Awas Jangan Salah Kaprah!
Nah itu dia informasi mengenai ketentuan, hukum dan cara berpuasa saat menjadi musafir apakah diperbolehkan mengqadha atau tidak, semoga bermanfaat.