SUMEKS.CO - Target pemerintah mengangkat 1 juta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024 dapat dipastikan tidak bakal terpenuhi.
Pasalnya, pemerintah daerah di seluruh Indonesia sangat minim dalam mengajukan kuota formasi PPPK guru.
‘’Angka target tenaga PPPK formasi guru kemungkinan besar tidak terpenuhi. Karena ada beberapa factor penyebab dan kendala,’’ kata Direktur Jenderal GTK Kemendikbudristek Nunuk Suryani, Rabu 27 Maret 2024.
Berdasarkan Data Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), tercatat per Februari 2024 baru sebanyak 170.649 formasi guru yang diusulkan pemerintah daerah.
BACA JUGA:Tenaga Honorer di Banyuasin Sambut Baik Rencana Tes PPPK Formalitas
Angka 170.649 sangat minim jika dikomparasi dengan kebutuhan guru per tahun. Padahal kuota PPPK tahun ini mencapai 419.146 formasi. Artinya ada sebanyak 248.497 kekosongan formasi guru di tahun 2024.
Bahkan jumlah kebutuhan guru PPPK diperkirakan dapat saja membengkak. Pemicunya karena sekitar 60 ribu guru secara nasional akan pensiun setiap tahunnya.
Direktur Jenderal GTK Kemendikbudristek Nunuk Suryani juga mengatakan jika telah melakukan segala upaya agar pemda mengajukan lebih banyak formasi guru PPPK.
“Sudah beberapa kali kami coba mengumpulkan pemda untuk mendorong membuka formasi baru. Sehingga kuota kebutuhan guru PPPK dapat terpenuhi lebih maksimal. Tapi sayangnya belum ada hasil yang signifikan,” jelasnya.
BACA JUGA:SIAP-SIAP! Pemkab Ogan Ilir Bakal Lakukan Penerimaan 1.442 PPPK dan CPNS, Ini Formasinya!
BACA JUGA:Penerimaan CPNS dan PPPK Kabupaten Ogan Ilir, Yuk Cek Tenaga Apa Saja yang Dibutuhkan
Berdasarkan catatan pihaknya, cara ini sudah dilakukan selama tiga tahun belakangan ini untuk memenuhi kebutuhan guru.
''Sekarang misi kami sebenarnya ingin menuntaskan P1 dan guru honor yang sudah lama mengabdi. Jadi, sekarang pengadaan guru ASN tahun ini fokus dulu ke PPPK,” kata Direktur Jenderal GTK Kemendikbudristek.
Mengingat sekarang sudah banyak guru sepuh yang tidak bisa ikut seleksi CPNS, tetapi perlu diangkat kesejahterannya. Nunuk juga menyampaikan jika faktor penyebab formasi CPNS terus berkurang adalah karena pemda enggan memaksimalkan formasi guru.