Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) X Paniai dan Pasukan Khusus dari Batalyon Ndulamo yang merupakan salah satu Batalyon dari Kodap III Ndugama-Ndarakma beroperasi di kawasan Intan Jaya, Papua mengaku bertanggung jawab atas penembakan dan perampasan dua pucuk senjata AK 47 di Bayabiru, Paniai, Papua Barat, 20 Maret 2024.
Hal ini sama seperti halnya unggahan atau postingan akun Facebook Than M yang diduga merupakan simpatisan KKB.
Tidak hanya itu bahkan ada juga unggahan yang menunjukkan video KKB tengah membidik anggota aparat keamanan dari dalam semak-semak di pinggir jalan.
Di video lain, dua personel Brimob ini terlihat membalas tembakan KKB dari dalam mobil truk yang tengah mengangkut atau mengevakuasi warga sipil hingga terdengare suara tembakan yang sangat kencang dengan kondisi truk yang terus melaju kencang.
Dikutip dari berbagai sumber, juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom membenarkan tentang aksi penyerangan yang dilakukan pihaknya hingga menewaskan dua angota Polres saat mengamankan area sekaligus mengawal pengusaha tambang emas.
Tidak sampai disitu saja juru bicara dari TPNPB-OPM ini memberikan beberapa tuntutan diantaranya adalah sebagai berikut :
BACA JUGA:Pasca Penyerangan KKB di Nduga Papua, TNI-Polri Berhasil Amankan Sejumlah Anggota Teroris OPM KKB
1. Meminta dengan tegas kepada pejabat pusat sampai dengan daerah yang bertugas di Negara Kolonial Republik Indonesia untuk menghentikan PT ANTAM, Block Wabu, di Intan Jaya yang dinilainya sudah mengambil serta mencuri Tanan Papua.
2. TPNPB dengan tegas meminta agar pemerintah segera menutup tempat perempuan-perempuan, lokasi WTS dan dipulangkan ke Jawa karena mereka adalah sumber penyakit HIV untuk membunuh orang Papua.
3. Minta Indonesia segera cabut Izin usaha yang tidak jelas di seluruh tanah Papua.