Kisah Syaikh Al-Farazdaq, Ulama yang Lidahnya Dipotong Karena Selalu Memuji Rasulullah SAW

Sabtu 23-03-2024,10:18 WIB
Reporter : Ernanda Evana Nofita
Editor : Edy Handoko

Ketika Syaikh Farazdaq terbangun dari tidurnya, beliau mendapati lidahnya telah kembali seperti semula, maka beliau pun bertambah dahsyat memuji Baginda Rasullullah SAW.

Pada tahun selanjutnya, Syaikh Farazdaq datang lagi menziarahi makam Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kembali membaca pujian untuk Rasulluloh SAW.

Saat itu datanglah seorang yang masih muda serta gagah serta berwajah cerah menemui beliau dan mengajak beliau untuk makan siang di rumahnya.

Beliau teringat kejadian tahun yang lalu, namun Syaikh Farazdaq tetap menerima ajakan tersebut sehingga beliau di bawa ke rumah anak muda itu.

BACA JUGA:Istimewanya Surah Maryam yang Perlu Direnungi Oleh Umat Islam, Punya Makna Mendalam dan Banyak Pelajaran!

BACA JUGA:Simak Tips Belajar Ala Islam Agar Ilmu Makin Bermanfaat dan Nggak Mudah Hilang dari Kepala

Syaikh Farazdaq mendapati rumah itu adalah rumah yang dulu pernah beliau datangi lalu lidah beliau di potong.

Anak muda itu pun meminta beliau untuk masuk yang akhirnya beliau pun masuk ke dalam rumah.

Syaikh Farazdaq mendapati sebuah kurungan besar terbuat dari besi dan di dalamnya ada kera yg sangat besar dan terlihat sangat beringas.

Anak muda itu berkata, "Engkau lihat kera besar itu yang di dalam kandang itu, dia adalah ayahku yang dulu telah mengunting lidahmu, maka keesokan harinya Allah SWT mengubahnya menjadi seekor kera. Dan hal seperti inilah terjadi kepada umat terdahulu sebagaimana firman Allah SWT : "Maka setelah mereka bersikap sombong terhadap segala apa yang dilarang. Kami katakan kepada mereka, jadilah kalian kera yang hina," (QS.Al - A'raf : 166)".

BACA JUGA:Fakta Kondisi Umat Islam Jaman Sekarang yang Plot Twist Abis, Kacaunya Bikin Istighfar Terus

BACA JUGA:Self-Development Islami, Ini Loh Attitude yang Bikin Orang Lain Segan dan Menghargaimu

Kemudian anak muda itu berkata: "Jika ayahku tidak bisa sembuh maka lebih baik Allah matikan saja,".

Syaikh Farazdaq pun berdo'a kepada Allah, "Ya Allah aku telah memaafkan orang itu dan tidak lagi dendam serta rasa benci kepadanya.".

Seketika itu pun Allah SWT mematikan kera itu dan mengembalikanya pada wujud yang semula.

Kategori :