Masha Allah! Inilah Bukti Al-Qur'an Turunnya Secara berangsur, Yuk Simak Penjelasannya

Rabu 20-03-2024,16:10 WIB
Reporter : Naba
Editor : Edward Desmamora

SUMEKS.CO - Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam merupakan sumber utama ajaran dan panduan bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Sejak turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW di gua Hira pada tahun 610 Masehi, Al-Qur'an telah menjadi pijakan bagi kehidupan umat Islam dalam setiap aspek kehidupan mereka.

Al-Qur'an secara literal berarti bacaan yang sangat sempurna. Al-Qur'an Al-Karim mengandung arti bacaan yang sangat sempurna dan mulia.

Kedalaman dan keutamaan bacaan Al-Qur'an ini dapat dipahami tidak hanya oleh ahli, tetapi juga oleh semua orang yang menggunakan sedikit akalnya.

BACA JUGA:Cara Cepat Khatam Al Quran Selama Bulan Ramadan, Coba ODOJ!

BACA JUGA:Masyaallah! Usia 7 Tahun Belum Hafal Al Quran Jadi Aib, Kota Tandus Ini Tempat Penghafal Quran Terbaik Dunia

Tidak ada teks lain yang dipelajari dan dipahami secara mendalam seperti Al-Qur'an. Setiap ayatnya diketahui dengan detail, termasuk waktu turunnya baik malam maupun siang.

Serta konteks Al-Qur'an saat diterima oleh Nabi Muhammad SAW, beserta penyebab dan momen turunnya. Hal ini sebagai salah satu aspek keutamaan dan keunggulan Al-Qur'an sebagai Kalamullah.


Sejak turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW di gua Hira pada tahun 610 Masehi, Al-Qur'an telah menjadi pijakan bagi kehidupan umat Islam dalam setiap aspek kehidupan mereka--

Oleh karena itu, makna Nuzulul Quran di bulan Ramadan yang penuh berkah ini adalah dengan menjadikan Al-Qur'an sebagai panduan hidup, sumber pengetahuan dan inspirasi, penawar bagi jiwa, penyemangat kasih sayang, dan bacaan yang dicintai setiap hari.

Seperti yang disebutkan oleh Allah SWT dalam Surat Al-Isra ayat 82:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الۡـقُرۡاٰنِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَّرَحۡمَةٌ لِّـلۡمُؤۡمِنِيۡنَۙ وَلَا يَزِيۡدُ الظّٰلِمِيۡنَ اِلَّا خَسَارًا‏

Artinya: “Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Isra‟ : 82)

Makna lain dari Nuzulul Quran adalah memastikan bahwa isi Al-Qur'an benar-benar menjadi panduan hidup yang mampu mengangkat manusia dari kegelapan, kebodohan, keterbelakangan, dan kemunduran.

Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Al-Hadiid ayat 9 :

هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ

Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu. (Al-Hadiid ayat 9)

BACA JUGA:Ditengah Gempuran Bom Israel, 50 Anak-anak Palestina Hafal Al Quran Diberikan Wisuda Sederhana

BACA JUGA:Lagi Rame! Orang Ini Bilang Sholat Tidak Wajib, Dalilnya Ngutip Al Quran?

Imam Ibnu Katsir dalam tafsir Al-Quranul Adzim menyatakan bahwa dengan ayat "supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya" berarti membawa manusia keluar dari kegelapan jahil (kebodohan), kekafiran, dan pandangan yang sesat menuju cahaya petunjuk, keyakinan, dan iman.

Sementara itu, Imam Al-Qurthubi memberikan penafsiran bahwa "mengeluarkan dari dzulumat" merujuk pada pembebasan dari syirik dan kekafiran menuju iman kepada Allah.

Berikut bukti historis turunnya Al-Quran bertahap dan dampaknya :

Al-Qur'an diturunkan secara bertahap selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Ada beberapa faktor historis yang menjadi bukti turunnya Al-Qur'an, antara lain :

Pertama, pada masa turunnya Al-Qur'an, masyarakat Arab hidup dalam kondisi yang tidak mengenal baca tulis (ummi).

BACA JUGA:Ragam Manfaat Minyak Kasturi, Parfum Favorit Rasulullah yang Jadi Wewangian Terbaik Disebutkan dalam Al Quran

BACA JUGA:Pencetakan Al Quran Pertama di Asia Tenggara! Ternyata Ada di Palembang Sejak 1848 Masehi

Nabi Muhammad pun termasuk dalam kelompok ini, dan mereka tidak berada di tengah masyarakat yang telah mengenal peradaban seperti Mesir, Persia, atau Romawi. Mereka mengandalkan hafalan sebagai satu-satunya cara untuk memperoleh pengetahuan.

Hal ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an tidak diturunkan secara menyeluruh sekaligus. Mengapa demikian?

Karena Al-Qur'an diturunkan kepada seorang Nabi yang tidak mengenal baca-tulis (ummi), dan proses penurunan yang bertahap tentu akan mempermudahnya untuk menghafalnya. (Subhi As-Shalih, 1999: 61-62).

Kedua, ayat-ayat Al-Qur'an turun dengan berdialog dengan masyarakat pada masa itu, memberikan komentar tentang situasi dan peristiwa yang mereka alami, bahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Hal ini tercermin ketika Al-Qur'an menegaskan bahwa wahyu turun secara terpisah dan bertahap.

BACA JUGA:Keutamaan Surat Al-Ikhlas yang Jarang Diketahui, Surat Pendek yang Setara dengan Sepertiga Al Quran

BACA JUGA:6 Surah Al Quran yang Bisa Dijadikan Sebagai Doa Mustajab Saat Sedang Hadapi Masalah, Dijamin Hati Tenang

Sebagaimana yang di jelaskan di dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surah Al-isro ayat 106:

وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا

Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. (Al-isro ayat 106)

Jika dilihat dari bahasa ayat-ayatnya, semua ungkapan untuk arti "menurunkan" menggunakan kata "tanzil" bukan "inzal". Ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an diturunkan secara bertahap atau berangsur-angsur.

Berbeda dengan kitab-kitab samawi sebelumnya, seperti Taurat, Injil, dan Zabur yang turun secara sekaligus.

BACA JUGA:Bikin Geleng Kepala! Ini Sikap Buruk Bangsa Yahudi yang Tercantum Dalam Al Quran

BACA JUGA:9 Surah Al Quran yang Biasa Dipakai untuk Ruqyah, Setan dan Jin Pasti Hangus Terbakar

Dampak dari proses penurunan Al-Qur'an secara bertahap sebenarnya membuat dakwah Nabi dan ajaran Al-Qur'an lebih mudah diterima oleh masyarakat pada masa itu.

Proses turunnya ayat-ayat Al-Qur'an sangat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat pada masa itu.

Bahkan, sejarah yang disampaikan berkaitan dengan bangsa-bangsa di sekitar Jazirah Arab, dan peristiwa yang disebutkan adalah peristiwa dari kehidupan mereka. Adat-istiadat dan karakteristik masyarakat yang dikritik mencerminkan kondisi dan budaya yang ada pada saat itu.

Kategori :