Sejarah Islam di Maladewa mengikuti konsep Islam bahwa masa sebelum kedatangan Islam disebut sebagai masa Jahiliah (kebodohan).
Pengenalan Islam pada akhir abad ke-12 Masehi dianggap sebagai landasan awal pembentukan negara Maladewa saat ini.
Perkembangan Islam di Maladewa pada abad ke-7 Masehi, namun tidak berlangsung dengan pesat bila dibandingkan dengan wilayah lainnya di Asia Selatan.
BACA JUGA:Sering Muncul di Drakor! Makanan Asal Negeri Ginseng Ini Ternyata Halal Dikonsumsi Umat Muslim
BACA JUGA:Mengenal Abu Raihan Al-Biruni, Ilmuwan Muslim Serba Bisa Ini Ternyata Mampu Kalahkan Stephen Hawking
Pada era kolonialisme, Kesultanan Maladewa beberapa kali di bawah kekuasaan Belanda dan Inggris.
Pada 1953 Inggris kemudian membekukan sistem Kesultanan Maldives hingga kemudian Maldives merdeka pada 26 Juli 1965 dari kekuasaan Inggris dan menjadi negara republik.
Tiga tahun setelah merdeka, sistem Kesultanan Maladewa secara resmi dihapuskan dan pemimpin pemerintahan bangsa ini dipilih secara demokratis.
Maldives adalah tujuan impian bagi banyak wisatawan karena pantainya yang indah, air yang jernih, dan kehidupan laut yang kaya.
BACA JUGA:Stay Beauty Stay Syar’i, Ini Panduan Outfit Muslimah yang Sesuai dengan Al-Quran dan Hadits
Sebagai negara dengan penduduk 100% Muslim, Maldives memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya Islam.
Konstitusi 2008 atau "Fehi Gānoon" menyatakan pentingnya hukum Islam di negara tersebut.
Konstitusi tersebut mengharuskan status kewarganegaraan didasarkan pada kepatuhan terhadap agama negara.
Dan secara hukum, hal ini membuat warga negara Maldives 100% menganut Muslim.
BACA JUGA:The Heroes of Baitul Maqdis! 3 Sosok Pemimpin Muslim Pembebas Tanah Al-Aqsha Menurut Sejarah Islam