Permain kelahiran Jember, Jawa Timur itu bertengger di peringkat ketujuh top skor dengan total torehan 724 poin.
Sedangkan pemain asing Red Sparks lainnya, Gia berada di peringkat kedelapan berkat raihan 685 poin.
Dengan performa solid sejak akhir putaran kelima, anak asuh Ko Hee-jin itu bahkan sudah memastikan melaju ke babak play-off Korea V-Leagues 2023/2024.
Seiring dengan pencapaian tersebut, Red Force menorehkan rekor luar biasa, mereka berhasil meraih tujuh kemenangan beruntung dan tidak terkalahkan.
BACA JUGA:Megawati Cs Tembus 3 Besar Klasemen Sementara Korea V-League 2023/2024 Usai Tumbangkan AI Peppers
BACA JUGA:Gilas AI Peppers 3-1, Red Sparks Akhiri Trend Negatif di Korea V-League 2023-2024
Akan tetapi, rekor positif tersebut harus tercoreng ketika Red Sparks berhadapan dengan Gwangju AI Paper Savings Bank, Rabu 13 Maret 2024 lalu.
Tak dapat terlepas dari keberhasilan yang didapatkan Red Sparks di akhir musim ini, Megawati dan kawan-kawan sempat berada dalam masa kurang menyenangkan.
Momen itu terjadi pada putaran kedua hingga ketiga di mana Megawati dan kawan-kawan sangat sulit mendapatkan poin.
Tidak ayal ketika momen memilukan itu, kinerja pemain asing, yakni Megawati dan Gia tentunya menjadi sorotan.
BACA JUGA:GS Caltex Menang 3-0 dari Red Spark di Korea V-League 2023-2024, Megawati Dkk Dibuat Tak Berkutik
Dalam sebuah kesempatan wawancara di SBSSports, Ko Hee-jin tak menampik bahwa dirinya sempat merasa gugup ketika anak asuhnya berada dalam tren buruk.
Pria berusia 43 tahun itu bahkan masih teringat dengan kritikan yang bertubi-tubi datang kepada dirinya ketika masa sulit tersebut.
“Para penonton dan fans Red Sparks terus mengkritik saya,” kata Ko Hee-jin dalam sesi wawancara melalui kanal YouTube SBSSports.