Nurmin juga tidak mengetahui penyebab suami dan dua temannya dibawa paksa oleh puluhan orang tersebut.
"Kami hanya bersawah sebagai nata pencarian kami tetapi perusahaan itu selalu melarang," sesalnya.
Sementara, Ketua Gapoktan Bina Tani, Juanda (51) menjelaskan tiga orang yang diduga diculik oleh pihak perusahaan itu merupakan anggotanya.
BACA JUGA:14 Tahun Hilang Diculik, Ortu Temukan Anaknya
"Mereka yang menculik itu mau merampas tanah anggota saya dan melarang kami bersawah, padahal di tanah sendiri," kata dia.
Bahkan, sambung dia, aksi penculikan ini bukan kali pertama dan sudah sering melakukan intervensi kepada anggotanya.
"Yang jelas, kami sudah menggarap lahan itu sejak tahun 2006 dan memiliki surat pancung alas yang ditandatangani Kades saat itu. Sementara perusahaan itu baru masuk 2008 lalu dan HGU-nya batu terbit 2013," beber dua.
Bahkan perusahaan tersebut mengaku sudah membeli tanah milik korban.
BACA JUGA:Dikira Diculik Hantu, Siswi SMP Ini Ternyata Disekap Teman Prianya
"Tapi, waktu kami tanya dengan siapa mereka membeli, mereka malah tidak pernah dan tidak bisa menunjukkan siapa orangnya," tutupnya.
Laporan korban dengan nomor LP/B/742/XI/2023/SPKT/Polda Sumsel yang ditandatangani oleh Kepala Siaga III SPKT Polda Sumsel AKP Syaiful SH tertanggal Sabtu 4 November 2203.(chy)