Saat jumpa dengan Junaidi, Pak Agus sedang menghadiri undangan hajatan temannya.
Tanpa sengaja dia melihat ada seorang pria tua berambut gondrong tidur di halte tersebut. Pria itu sudah lama jadi penghuni halte di depan kampus Muhammadiyah.
Ternyata Pak Junaidi sudah tiga tahun tidur di halte itu dan mengandalkan makan dan minum dari belas kasihan warga sekitar.
Lokasi halte yang terbuka membuat pak Junaidi harus merasakan dinginnya malam dan harus basah-basahan ketika hujan datang.
Saat itu Pak Agus berusaha mendekati Pak Junaidi dan melakukan komunikasi. Pak Junaidi tampak merespon dengan baik, menjawab pertanyaan Pak Agus dengan sempurna.
Semula Pak Junaidi mengira akan dikasih pekerjaan oleh Pak Agus, namun Pak Agus menjelaskan bahwa Pak Juanidi akan dirawat di yayasan.
“Dapat uang nggak pak, ya untuk jajan,” cetusnya.
Pak Agus tersenyum dan menjawab ya gampanglah soal itu.
Berdasarakn pengakuan netizen Pak Junaidi ini meski gelandangan rajin dalam bekerja.
Dia suka membantu siapa saja. pekerjaan apa saja mau dia lakukan.
Untuk makan ada saja yang memberinya makan, baik dari warga sekitar maupun pedagang makanan yang ada di lokasi itu.
Tampak botol-botol air mineral diletakkakn Pak Junaidi dibelakang bangku halte yang juga menjadi tempat tidurnya.