“Maaf kalo itu sahabat ortunya mba..kok mbanya ga nolong bawa ke panti jompo,” tanya @MaHer.
“Halo mba, gak bisa sembarangan mbak, saya sebelumnya udah bilang ke pihak keluarga dia tapi angkat tangan, maaf bgt bukan gak mau bantu pak yono, Karena ada sebagian ke keluarga saya yang bisa terima kesalahan beliau dulu ke bapa saya,” jelas @Trilililalaa.
Menurut @yani ababil yang melihat kondisi Pak Yono: “Mending gak punya anak ya kalo masih KaYak gitu,” cetusnya.
“Manusia t4 salah mbk. besar kecil. tp gimana kita bisa memanusiakan manusia. sejatinya yg berhak memaafkan tidak nya sang pencipta. kita manusia saling membantu. semoga mbk dn klg di berikan jiw besar,” nasihat @bintangmulianusan.
Telantar, 3 Tahun Tinggal di Halte
Sementara itu di kota Palembang, seorang pria tua bernama Junaidi harus menjalani hidup telantar.
Pak Junaidi selama 3 tahun tidur di sebuah halte di Palembang.
Namun kondisi terkini penghuni halte di depan kampus Muhammadiyah Palembang itu sudah lebih baik.
Pak Junaidi kini tinggal di Yayasan BMI milik Agus Mulyono.
Ketua Yayasan Bagus Mandiri Insani (BMI) Palembang, Agus Mulyono mengunggah video update di akun TikToknya bersama Pak Junaidi.
Junaidi yang 3 tahun menghuni halte di depan kampus Muhammadiyah itu tampak segar, potongan rambutnya yang panjang sudah dipotong.
Sebelumnya, Pak Junaidi secara tak sengaja menemukan Pak Agus di halte kampus Muhammadiyah Palembang.