Amru bin Ash pun meminta bantuan kepada Khalifah Umar dan dikirimkanlah pasukan yang menambah jumlah barisan tempur pimpinan Amru menjadi 12 ribu orang.
Strategi Amru bin Ash dan datangnya tentara bantuan membuat pasukan Romawi terisolasi dan dapat dihancurkan.
Benteng serta pos-pos militer terpenting Romawi pun bisa direbut oleh pasukan muslimin Arab.
Pada akhirnya, Mesir berhasil direbut oleh Pasukan Rasyidin dari pihak kaum muslimin dibawah pimpinan Panglima Amru bin Ash.
BACA JUGA:Ini Alasan Mengapa Laki-Laki Tidak Boleh Memakai Emas dan Pakaian Berbahan Sutera dalam Agama Islam
BACA JUGA:Jejak Kejayaan Islam Kawah Tekurep Palembang, Hingga Jadi Destinasi Wisata Religi Ziarah Kubro 2024
Kabar gembira atas pembebasan Mesir ini tentu membuat para sahabat sangat berbahagia karena Mesir akhirnya lepas dari gelapnya kejahiliyahan.
Dipilihnya Amru bin Ash oleh Umar bin Khattab sebagai panglima dikarenakan Amru bin Ash telah memahami seluk beluk Mesir mulai dari sisi sosiologi dan antropologi.
Hal ini dikarenakan sebelum wafatnya Nabi Muhammad pada 632 M, Amru bin Al-Ash ditugaskan sebagai penarik zakat di kawasan perbatasan Syam atau Suriah.
Setelah Mesir berhasil dibebaskan dari Imperium Romawi, pasukan muslimin pun melangkahkan kaki ke Mesir bertepatan pada 1 Ramadhan 20 Hijriyah.
BACA JUGA:Self-Development Islami, Ini Loh Attitude yang Bikin Orang Lain Segan dan Menghargaimu
BACA JUGA:Fakta Kondisi Umat Islam Jaman Sekarang yang Plot Twist Abis, Kacaunya Bikin Istighfar Terus
Keberhasilan kaum muslimin membebaskan Mesir ini sekaligus mengakhiri periode panjang kekuasaan Romawi di Mesir.
Namun sebelum itu, Pemerintahan Romawi Timur memang telah diguncang karena Mesir telah ditakhlukkan dan diduduki selama satu dekde oleh Kekaisaran Persia.
Kekaisaran Persia menduduki Mesir pada tahun 618-629 sebelum akhirnya ditakhlukkan kembali oleh kaisar Bizantium Heraclius.
Amru bin Ash pun mengambil keuntungan dari kelelahan Bizantium dan membebaskan Mesir 10 tahun setelah penakhlukkan kembali oleh Heraclius.