Kisah lain yang memperkuat keberadaan makam Syekh, kepala yang dibawa ke Bangkok dan ditempatkan di museum kerajaan ternyata malah mengundang banyak keanehan dimana janggut dan darahnya terlihat sangat segar meski sudah 200 tahun yang lalu dan hanya bias dikunjungi orang ternama.
Menurut kabar yang beredar badan Syekh Abdussamad al Palimbani ini dikubur di channa Pattani utara.
BACA JUGA:MASYAALLAH! Syekh Imran Hosein Sebut Indonesia Tempat Paling Tepat Disinggahi Jelang Kiamat
Tidak hanya di luar negeri saja, Syekh Abdussamad al Palimbani juga berperan dalam perkembangan Islam di Sumatera.
Selain seorang ulama tasawuf, sosok kelahiran 1704 Masehi tersebut juga dikenal sebagai penggerak perlawanan yang gigih melawan penjajahan Belanda.
Itu artinya Syekh Abdussamad al Palimbani ini ikut serta berpengaruh dalam sejarah di Indonesia.
Sebagai seorang pejuang sejati yang selalu gigih dalam melawan penjajah serta punya sikap anti kepada penjajah, Syekh Abdussamad al Palimbani ini sangat menginspirasi.
BACA JUGA:Salah Baca Ayat Al Quran Saat Khutbah, Gelar Syekh Panji Gumilang Diragukan
Syeikh Abdus Shamad Al-Palimbani berasal dari keturunan Arab Yaman. Ia menerima pelajaran agama pertama kali di negeri kelahirannya dan kemudian melanjutkan ke Masjid Al-Haram, Mekah Al-Mukarramah. Al-Palimbani menghabiskan hampir seluruh umurnya di Mekah dan Madinah untuk menuntut ilmu dan menulis
Beliau adalah salah satu tokoh terpelajar dari ranah Melayu dan memiliki peran besar dalam perkembangan dakwah Islam di Nusantara.
Syeikh Abdus Shamad Al-Palimbani dikenal sebagai seorang penulis kitab-kitab sufi yang berkontribusi dalam bidang spiritualitas dan keagamaan. Berikut beberapa karya-karyanya:
1. Tafsir Al-Munir
BACA JUGA:Syekh Subakir, Ulama Iran yang Mampu Imbangi Kesaktian Ki Semar
BACA JUGA:Punya Hajat? Lakukan Amalan Syekh Abdul Qadir Jaelani Ini Supaya Hajat Kamu Dikabulkan