Mengenal Bayt Al-Hikmah, Perpustakaan Terbesar Dunia Sebagai Pusat Keilmuan Zaman Keemasan Islam

Selasa 12-03-2024,11:11 WIB
Reporter : Ernanda Evana Nofita
Editor : Rappi Darmawan

Terkenalnya pasukan Mongol dengan pembantaian dan penghancuran setelah menakhlukkan sebuah kota dalam peperangan disebabkan kesenjangan budaya.

Kesenjangan budaya tersebut ialah umat islam dikenal memiliki sejarah yang panjang dalam ilmu pengetahuan, pendidikan dan juga etika.

Peradaban islam telah berdiri tegak dengan melahirkan ribuan ilmuwan terkemuka dalam semua cabang ilmu pengetahuan.

Sedangkan bangsa Mongol atau suku Tatar terkenal dengan masyarakat nomaden yang berasal dari sebelah utara Cina.

BACA JUGA:Begini 5 Tips Menerapkan Work Life Balance di Bulan Ramadhan, Biar Tetap Produktif dan Raih Keberkahan

BACA JUGA:Hi Girls Ini Dia Top 10 Website Islami, Cocok Untuk Muslimah yang Mau Upgrade Diri dan Glowing-in Iman

Suku ini menggunakan hukum rimba yang selalu berperang dan saling memangsa karena tak mengenal peradaban.

Hal ini yang membuat suku Tatar hanya berfokus pada penjarahan, membunuh dan menghancurkan kota yang telah ditakhlukkannya.

Dalam penyerangan Baghdad, pasukan Hulagu Khan dari Mongol membumi-hanguskan Rumah Kebijaksanaan.

Seluruh literatur yang dikumpulkan selama 600 tahun bersama-sama dengan perpustakaan-perpustakaan lainnya di Baghdad pun turut dihancurkan.

BACA JUGA:The Heroes of Baitul Maqdis! 3 Sosok Pemimpin Muslim Pembebas Tanah Al-Aqsha Menurut Sejarah Islam

BACA JUGA:10 Pernikahan yang Dilarang dalam Islam, Nomor 2 dan 8 Sering Dipraktikkan di Zaman Ini, Naudzubillah!

Hanya sedikit dari koleksi Baitul Hikmah yang bisa diselamatkan, yaitu sekitar 400 ribu manuskrip.

Ketika Kota Baghdad telah jatuh, warisan besar keilmuwan ini seolah tidak ada harganya begitu berjilid buku-buku yang telah dibakar itu dilempar ke Sungai Tigris.

 

Kategori :