Allah Ta’ala berfirman,
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” QS. An-Nisa : 9.
Hendaknya mereka takut dan khawatir jika meninggalkan keturunan yang lemah; baik lemah finansial maupun lemah akal dan pendidikannya.
Tanggung jawab pendidikan adalah tanggung jawab suami-istri, namun tidak dipungkiri bahwa peran dan tanggung jawab wanita dalam hal ini porsinya cukup besar.
BACA JUGA:The Heroes of Baitul Maqdis! 3 Sosok Pemimpin Muslim Pembebas Tanah Al-Aqsha Menurut Sejarah Islam
BACA JUGA:Ini Alasan Mengapa Laki-Laki Tidak Boleh Memakai Emas dan Pakaian Berbahan Sutera dalam Agama Islam
Perempuanlah yang memiliki porsi lebih besar dalam berinteraksi dengan anak-anaknya.
Maka, diantara peran dan tanggungjawab seorang muslimah adalah memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anaknya.
Masa yang penting dalam pendidikan kepada mereka adalah apa yang disebut golden-age, masa di mana anak sangat mudah menyerap segala informasi.
Ibu adalah orang yang terdekat dengan anak, yang lebih sering berinteraksi dengan anak bahkan ibu dituntut untuk dapat mengimbangi apa yang diajarkan di sekolah.
BACA JUGA:Keutamaan Surah Ad-Dhuha, Ajarkan Umat Islam Bersyukur dan Memiliki Empati Terhadap Sesama
BACA JUGA:Sedekah Makanan untuk Peziarah pada Puncak Haul dan Ziarah Kubro Ulama dan Auliya' Palembang
Peran yang demikian strategis ini, menuntut wanita muslimah untuk membekali dirinya dengan ilmu yang memadai.
Perempuan harus terus bergerak meningkatkan kualitas dirinya untuk mencetak generasi yang berkualitas, dibutuhkan pendidik yang berkualitas pula.
Dengan begitu akan bermunculan kembali sosok yang mempunyai pemahaman yang luas dan mendalam tentang agamanya
Muslimah perlu mendidik putra-putrinya agar mengenal Allah Ta’ala dan taat pada-Nya serta agar gemar membaca dan menghapal kalam-Nya.