Time of Gaza melaporkan, sedikitnya 77 orang syahid dalam serangan awal itu.
Korban luka mencapai ratusan dan akan bertambah.
Rafah menjadi lokasi terakhir pengungsi Palestina untuk bertahan.
Sebelumnya, Mesir sudah mengingatkan Israel agar mengurungkan niatnya menyerang Rafah, yang penuh dengan pengungsi Palestina.
Sekretaris Jenderal Mesir, Hamdeen Sabahi menegaskan bahwa serang itu sama saja dengan ancaman terhadap Mesir.
“Perdamaia dalam bahaya, seluruh mesir tidak menerma agresi terhadap Rafah,” tegasnya, dikutip dari @theheightsnewsnetwork.
Serangan itu, lanjut Hamdeen Sabahi, sama saja dengan agresi terhadap Mesir.
Jika Israel menyerang Rafah maka itu akan menjadi agresi terhadap Mesir.
Masuknya tentara pendudukan Israel ke Rafah akan mejadi pelanggaran terhadap perjanjian Camp David.
Mesir tidak akan meneirma agresi dan pertumpahan darah di Rafah Palestina.
“Itu artinya Israel akan melakukan invasi lebih besar lagi, dan mereka (Israel) sudah melakukan persiapan besar-besaran untuk itu,” tandasnya.
Sebelumnya, Ro Khanna, anggota kongres Amerika Serikat sampai geleng-geleng kepala.
Perdana Menteri Israel Netanyahu melawan perintah Amerika bahkan masyarakat Internasional.