BACA JUGA:Antisipasi DBD di Wilayahnya, Puskesmas Seritanjung Ogan Ilir Lakukan Fogging
Selain itu, mendistribusikan larvasida (bubuk abate) ke pemukiman yang kesulitan melakukan upaya menguras atau menyikat penampungan air secara mingguan.
Secara bersamaan, juga memberikan iwak tempalo dan melakukan Fogging selektif pada lokasi kasus yang terindikasi, diikuti oleh defogging.
"Kecamatan/kelurahan melakukan fogging di lokasi yang memiliki potensi tinggi sebagai tempat perindukan nyamuk penyebab DBD." jelasnya.
Kendati itu, Ratu Dewa menyebutkan bahwa pada tanggal 6 Februari, terdapat 232 lokasi dengan kasus positif DBD.
BACA JUGA:2 Anak di Ogan Ilir Meninggal Dunia Diduga Akibat DBD, Ini Jawaban Kadinkes
"Seluruh rumah tangga di lokasi tersebut juga mendapatkan Larvasida sebanyak 232 lokasi. Selain itu, Dinkes telah menyediakan 112 liter insektisida kepada kelurahan, kecamatan, dan OPD pada tahun 2024," tukasnya.(*)