SUMEKS.CO - Makanan dan kue tradisional yang disajikan pada perayaan Tahun Baru Imlek memiliki makna dan harapan tersendiri.
Makanan yang manis melambangkan kehidupan yang manis dalam budaya Tionghoa. Rasa manis dianggap sebagai rasa yang menyenangkan dan bahagia.
Oleh karena itu, makanan manis sering disajikan pada acara-acara penting, seperti perayaan Tahun Baru Imlek.
Selain itu, makanan manis juga melambangkan kemakmuran dan keberuntungan dalam budaya Tionghoa.
BACA JUGA:Wuling Binguo EV, Hatchback Mungil Bertema Retro-Flow Estetik dengan Tiga Pilihan Warna Manis
Rasa manis yang manis dianggap dapat menarik kekayaan dan keberuntungan bagi orang yang memakannya. Oleh karena itu, kue-kue tradisional pada perayaan Tahun Baru Imlek biasanya memiliki rasa manis.
Sebagian keturunan Tionghoa mempercayai bahwa beberapa makanan akan membawa rezeki di tahun baru. Kepercayaan ini didasarkan pada pengucapan atau penampilan dari makanan tersebut.
Setiap perayaan Imlek, berbagai macam makanan tradisional disajikan untuk tamu yang berkunjung. Makanan-makanan ini memiliki makna dan harapan tersendiri, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Kue-kue Imlek juga disajikan selama perayaan malam ke-15 atau dikenal Cap Go Meh. Kue-kue ini biasanya memiliki bentuk dan isian yang unik, seperti kue bulan, kue keranjang, dan kue lapis legit.
BACA JUGA:Imigrasi Palembang Perluas Akses Pelayanan Paspor untuk Capai Target PNBP
Kue-kue ini melambangkan harapan untuk kemakmuran, keberuntungan, dan panjang umur di tahun yang baru.
Berikut adalah 8 kue Imlek yang disajikan pada perayaan Tahun Baru China:
1. Kue Keranjang (Nian Gao)
Kue keranjang adalah kue tradisional yang terbuat dari tepung beras ketan yang dimasak dengan gula. Kue ini memiliki tekstur yang lengket dan padat.
Kue keranjang melambangkan harapan untuk kehidupan yang manis dan bahagia di tahun yang baru.